Meski demikian, para analis meragukan kelompok tersebut akan meninggalkan bisnis yang menguntungkan ini.
Spanduk yang muncul di negara bagian Sinaloa utara dikenal sebagai 'narcomantas', ditandatangani oleh Los Chapitos, kelompok bersaudara yang mengambil alih 'kerajaan kriminal' milik ayah mereka, ketika Guzman diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) pada 2017.
Tidak jelas siapa yang memasang spanduk yang menghiasi jembatan dan jalan layang tersebut. Kasus ini muncul pada saat pihak berwenang AS meningkatkan tekanan pada Meksiko untuk mengambil tindakan terhadap kelompok kejahatan yang terlibat dalam produksi fentanil.
Pemerintah AS tahun ini menggambarkan Los Chapitos, atau "Chapos kecil", sebagai penyedia utama fentanil ke AS. Bulan lalu, Ovidio Guzman, anak bungsu dari empat bersaudara Los Chapitos, diekstradisi ke Amerika Serikat.
“Penjualan, pembuatan, pengangkutan, atau jenis bisnis apa pun yang melibatkan zat yang disebut fentanil dilarang keras di Sinaloa,” demikian bunyi spanduk tersebut, dilansir dari Assosiated Press, Selasa, 3 Oktober 2023.
Leo Silva, mantan agen Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) yang bekerja di Meksiko mengatakan, spanduk tersebut kemungkinan merupakan upaya Los Chapitos untuk mengalihkan kesalahan produksi fentanil kepada pihak lain.
“Ditambah dengan ekstradisi salah satu saudara laki-laki, ini adalah taktik untuk meredakan kemarahan mereka,” kata Silva.
“Saya tidak melihat mereka menghentikan produksi,” imbuh Silva.
Pada Juli lalu, outlet investigasi Sinaloan Riodoce melaporkan Los Chapitos telah meminta produsen di Culiacan, ibu kota negara bagian, untuk menghentikan produksi fentanil. Segera setelah itu, ditemukan mayat laki-laki yang telah disiksa dan diberi pil fentanil, yang merupakan tanda nyata bagi orang lain.
Juga tidak jelas apakah Los Chapitos dapat memberlakukan larangan seperti itu di seluruh Sinaloa, karena sebagian besar wilayah tersebut dikuasai oleh mitra lama El Chapo, Ismael "El Mayo" Zambada, yang menjalankan kelompok kartel kuat lainnya.
Silva ragu Los Chapitos akan menjauhi fentanil.
“Terlalu banyak uang untuk menolak atau mengabaikan mereka,” pungkas Silva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News