Lebih dari 8.000 Muslim Bosnia tewas dibantai pasukan Bosnia Serb di kota Srebrenica di tahun 1995. Pembantaian tersebut merupakan yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pembantaian terjadi selama berlangsungnya Perang Bosnia (1992-1995). Ribuan Bosniak (Muslim Bosnia) berlindung di kota Srebrenica, yang dilindungi Belanda di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun area tersebut jatuh ke tanah pasukan Bosnia Serb di bulan Juli 1995.
Peringatan pembantaian berlangsung di Srebrenica-Potocari Memorial and Cemetery yang berlokasi di luar Srebrenica. Puluhan ribu orang biasanya datang menghadiri acara peringatan, namun kali ini jumlahnya dibatasi karena adanya pandemi virus korona (covid-19).
Sekitar 100 tokoh turut menghadiri acara peringatan. Mereka semua memakai masker dan duduk sembari menjaga jarak sosial (social distancing).
Puluhan pesan video dari tokoh global di masa lalu dan masa kini diputar dalam acara peringatan. "Saya merasa tersentuh saat harus bersuara kepada keluarga korban yang terbunuh," kata mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton.
"Peringatan ini merupakan pengingat bagi kita semua atas harga yang harus dibayar jika kita mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan," sambungnya.
Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris menilai pembantaian Srebrenica sebagai "sebuah noda buruk dalam hati nurani kolektif kita semua."
"Komunitas internasional gagal melindungi mereka yang terbunuh, mereka yang selamat, dan mereka yang bertahan atas tewasnya orang-orang tercinta," ungkapnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, "masih banyak pelaku (pembantaian Srebrenica) yang belum diseret ke hadapan hukum." Ia menegaskan keinginannya untuk "mendukung pihak keluarga korban dalam upaya mencari keadilan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id