Laporan CBS News, Minggu, 9 Juni 2024 melaporkan, AS memberikan dukungan bantuan utamanya dalam bentuk dukungan intelijen. Pejabat AS yang tak mau diungkap namanya, menyebutkan kepada CBS bahwa militer AS tidak berpartisipasi dalam operasi tersebut.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berupaya besar sejak 7 Oktober untuk memberikan dukungan kepada Israel dalam masalah penyanderaan termasuk diplomatik, intelijen dan, terkadang, dukungan militer. AS sebelumnya mengakui memberikan dukungan pengawasan untuk membantu menemukan sandera.
Video yang beredar online pada hari Sabtu menunjukkan helikopter IDF (militer Israel) lepas landas dari pantai dengan latar belakang dermaga AS. Dua pejabat AS mengatakan kepada CBS News bahwa dermaga AS tidak digunakan dalam operasi IDF.
apal ini berada di luar negeri untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan. Seorang pejabat AS menjelaskan bahwa helikopter itu mendarat di selatan fasilitas tersebut di pantai namun tidak di dalam area dermaga yang dibatasi.
“Fasilitas dermaga tidak digunakan dalam operasi penyelamatan sandera hari ini di Gaza. Area di selatan fasilitas tersebut digunakan untuk mengembalikan para sandera dengan aman ke Israel,” kata seorang pejabat AS.
Upaya diplomatik masih dilakukan untuk merundingkan pembebasan sandera yang tersisa, termasuk lima warga negara AS yang belum ditemukan dan tiga jenazah warga AS lainnya.
Namun, pengeboman besar-besaran Israel dan serangan mendadak ke kamp pengungsi Nuseirat dan daerah lain di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 210 orang tewas dan membuat lebih dari 400 lainnya terluka.
Kepala Badan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) Martin Griffiths mengungkapkan, kamp pengungsi Nuseirat adalah pusat trauma seismik yang terus diderita warga sipil di Gaza.
"Saat 4 sandera dipersatukan kembali dengan keluarga mereka, banyak orang masih ditawan. Semuanya harus dibebaskan. Tapi setiap hari perang ini berlanjut dan semakin mengerikan," katanya di akun X.
Menurutnya, semua warga sipil, baik itu di Gaza maupun di Israel berhak mendapat perlindungan yang sama.
Israel telah melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak operasi lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, meski sudah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata.
Lebih dari 36.800 warga Palestina telah tewas di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 83.500 lainnya terluka dalam serangan Israel, menurut data otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Nuseirat, 210 Warga Palestina Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id