Dalam komentarnya di Dewan Keamanan PBB pada Selasa pagi waktu New York, Guterres menyerukan gencatan senjata segera dan mengecam 'pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional yang kita saksikan di Gaza'.
Dia mengatakan, warga Palestina telah menjadi sasaran pendudukan selama beberapa dekade.
"Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa," kata Guterres, dilansir dari DW, Rabu, 25 Oktober 2023.
Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat, serta oleh Jerman dan Uni Eropa.
Duta Besar Erdan menggunakan platform media sosial X dan mengatakan bahwa komentar Guterres berarti dia "tidak layak untuk memimpin PBB."
“Saya menyerukan dia untuk segera mengundurkan diri,” tulis Erdan.
"Tidak ada pembenaran atau gunanya berbicara dengan mereka yang menunjukkan belas kasihan atas kekejaman paling mengerikan yang dilakukan terhadap warga Israel dan orang-orang Yahudi. Tidak ada kata-kata yang bisa diucapkan," ucapnya.
Pernyataan Sekjen PBB tersebut juga membuat marah Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, yang menuding Guterres dan mengangkat suaranya untuk menceritakan kisah-kisah nyata mengenai warga sipil, termasuk anak-anak kecil, yang dibunuh pada tanggal 7 Oktober.
"Sekretaris Jenderal, Anda tinggal di dunia apa? Jelas ini bukan dunia kita," katanya.
Cohen membatalkan rencana pertemuan dengan Guterres setelah bentrokan tersebut.
"Saya tidak akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB. Setelah 7 Oktober, tidak ada ruang untuk pendekatan yang seimbang. Hamas harus dimusnahkan dari muka bumi," tulis Cohen.
Baca juga: Tiga Poin Desakan RI di DK PBB Soal Situasi di Gaza, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News