"Keenam kasus ini tidak membutuhkan perawatan rumah sakit," ujar Koca, dilansir dari Al Arabiya, Minggu, 12 Desember 2021.
"Gejala-gejala mereka sangat ringan. Mereka semua dirawat sebagai pasien rawat jalan, dan secara umum tidak memiliki masalah berarti," sambungnya.
Dua pekan lalu, Turki menutuh perbatasannya dari sejumlah negara, di antaranya Afrika Selatan, Botswana, Mozambik, Namibia dan Zimbabwe sebagai upaya menekan risiko masuknya varian Omicron. Varian B.1.1.529 itu pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu.
Sementara itu, Turki mencatat 19.255 kasus harian Covid-19 sepanjang Sabtu kemarin, dengan tambahan kematian di angka 191. Jumlah infeksi harian di Turki menurun cukup signifikan dari kisaran 30 ribu di bulan Oktober.
Pekan kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa varian Omicron sudah terdeteksi di 57 negara. Meski sudah menyebar ke banyak negara, WHO tetap tidak menyarankan pemberlakuan larangan perjalanan.
Menurut WHO, larangan perjalanan mungkin dapat meredam penyebaran Omicron, namun hal tersebut bukanlah solusi terbaik.
"Larangan perjalanan sebaiknya tidak dijadikan andalan. Sejauh ini, semua informasi yang tersedia menyarankan agar kita tidak mengubah pendekatan yang berlaku saat ini," tutur Takeshi Kasai, Direktur WHO cabang Pasifik barat.
Baca: WHO: Kunci Melawan Omicron adalah Vaksinasi, Bukan Larangan Perjalanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id