Sejumlah pedemo yang dianggap meresahkan dan memprovokasi aksi kekerasan telah ditangkap polisi.
"Ini adalah Belanda! Kekuatan ada di tangan rakyat!" teriak salah satu demonstran, dilansir dari France 24.
Para pengunjuk rasa beraksi di salah satu lapangan utama di Amsterdam. Padahal, otoritas Belanda sama sekali tidak mengeluarkan izin untuk aksi protes berskala besar di ruang publik demi menekan risiko penyebaran Covid-19.
Bentrokan antar demonstran dan polisi berujung pada sejumlah korban luka. Kantor berita NOS juga melaporkan adanya sejumlah penangkapan di kalangan pedemo yang menentang aparat keamanan.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte telah mengumumkan penguncian (lockdown) selama satu pekan sebelum hari raya Natal pada 25 Desember lalu. Lockdown diterapkan dalam upaya menangani gelombang baru Covid-19 yang dipicu kemunculan varian Omicron.
Toko non-esensial, restoran, bar, bioskop, teater, dan museum di Belanda ditutup hingga 14 Januari mendatang, sementara sekolah hingga 9 Januari.
Di bawah pembatasan Covid-19 di Belanda, pertemuan di luar ruangan hanya dibolehkan berlangsung antar dua individu, dengan pengecualian untuk acara pemakaman.
Pembatasan Covid-19 di Belanda tidak meliputi larangan perjalanan.
Baca: Puluhan Ribu Pedemo Eropa Kecam Pembatasan Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News