Video tersebut menunjukkan beberapa roket meledak bersamaan di bagian perumahan di lingkungan Saltivka di timur laut Kharkiv, dekat dengan supermarket.
"Satu video menunjukkan pendorong roket bersarang di trotoar jalan, saat warga sipil melihatnya," jelas laporan dari CNN, 1 Maret 2022.
Menurut Dewan Kota Kharkiv, penembakan terakhir di kota itu telah menyebabkan satu warga sipil tewas, dan 31 lainnya terluka. Yang terluka terdiri dari 15 prajurit dan 16 warga sipil, menurut dewan kota dalam sebuah pernyataan berita.
Dan Kaszeta, seorang spesialis pertahanan yang berbasis di London dan rekan rekanan di Royal United Services Institute mengatakan, gambar-gambar itu konsisten dengan beberapa serangan sistem peluncuran roket.
"Penampakan setidaknya satu gambar bagian pendorong roket memberikan kepercayaan bahwa ini adalah serangan roket," kata, Kaszeta.
Anton Gerashchenko, seorang penasihat kepala kementerian dalam negeri Ukraina, mengatakan, “Kharkiv baru saja menjadi sasaran penembakan Grad besar-besaran! Puluhan korban.”
Dia menggambarkan situasinya sebagai "mimpi buruk."
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova juga menyiarkan ke Facebook untuk menggambarkan situasi di kota. "Hari ini lebih mengerikan di Kharkiv daripada kemarin," tutur Venediktova.
Venediktova memposting video yang menunjukkan sebuah rudal yang menabrak jendela dapur dan merobek kaki seorang wanita yang kemudian meninggal di rumah sakit.
Selama beberapa hari terakhir, Dewan Kota Kharkiv telah mencatat 44 terluka, termasuk 20 prajurit, dan total tujuh tewas. Tujuh korban tewas termasuk dua prajurit dan lima warga sipil.
CNN menghubungi pihak berwenang Rusia untuk mengomentari serangan hari ini.
Baca: Belarus Dilaporkan Kirimkan Tentara Bantu Rusia Invasi Ukraina
Pada hari Senin, CNN menyaksikan di sisi Rusia perbatasan selatan Belgorod setidaknya tiga peluncur roket ganda 'Uragan' menuju garis depan Kharkiv. Mereka melihat tiga peluncur dan kendaraan pemuatan dengan rudal di atasnya.
Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berusaha meyakinkan dunia tentang korban sipil pada hari kedua invasi Rusia ke Ukraina.
"Tidak ada yang akan menyerang rakyat Ukraina. Tidak ada serangan terhadap infrastruktur sipil," pungkas Lavrov.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
