Dalam sebuah surat kepada Kongres AS, pejabat arsip nasional AS David Ferriero mengatakan bahwa pihaknya telah "mengidentifikasi beberapa dokumen yang diklasifikasikan sebagai informasi keamanan nasional di dalam sejumlah kotak (milik Donald Trump)."
Ferreiro juga mengatakan banyak ajudan Trump sering melakukan aktivitas kenegaraan dengan menggunakan surat elektronik (email) tanpa menyalinnya ke akun resmi Gedung Putih mereka.
Dikutip dari DW, Sabtu, 19 Februari 2022, Ferreiro tidak menyebutkan rahasia negara apa yang dibawa Trump ke kediamannya.
Sebuah komite di Kongres AS sedang menginvestigasi kinerja Donald Trump, terutama mengenai penanganan berbagai dokumen di masa kepemimpinannya. Laporan terbaru dari Arsip Nasional AS ini dapat membantu investigasi komite.
"Terungkapnya fakta baru ini semakin memperdalam kekhawatiran saya mengenai perilaku mantan presiden Trump yang cenderung mengabaikan aturan seputar pencatatan federal," ucap ketua komite Carolyn Maloney.
Trump berhasil menang dalam pemilihan umum 2016 dengan cara menyerang rivalnya, Hillary Clinton. Salah satu serangan Trump adalah mengeksploitasi kesalahan Clinton yan beberapa kali menggunakan email pribadi saat masih menjabat sebagai menteri luar negeri. Para ajudan Trump ternyata melakukan hal serupa.
Pekan kemarin, The Washington Post melaporkan bahwa Trump telah menyingkirkan beberapa informasi rahasia dari Gedung Putih dan membawanya pulang ke Florida pada Januari 2021.
Aturan bernama The Presidential Records Act mewajibkan pelestarian semua nota, email, dokumen, memo dan berbagai dokumen lain terkait pekerjaan seorang presiden.
Baca: Keluarga Donald Trump Diperiksa Pengadilan New York
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News