Pertemuan forum bisnis diaspora Indonesia di Swiss./KBRI Bern
Pertemuan forum bisnis diaspora Indonesia di Swiss./KBRI Bern

Diaspora Swiss Manfaatkan Peluang Bisnis dari Indonesia-EFTA CEPA

Marcheilla Ariesta • 21 Desember 2021 09:33
Bern: Diaspora Indonesia di Swiss melakukan pertemuan bisnis pada Jumat, 17 Desember lalu di Restoran Dapur Mia. Pertemuan ini menunjukkan semangat berbisnis para diaspora Indonesia di Swiss yang cukup tinggi.
 
Pertemuan berupa sarasehan serta diskusi mengenai perkembangan terakhir hubungan Indonesia-Swiss, peluang bisnis di Swiss, tantangan dalam melakukan bisnis di Swiss, terutama pemanfaatan perjanjian Indonesia-EFTA CEPA setelah entry into force pada 1 November 2021.
 
Business gathering terlaksana atas prakarsa KBRI Bern dan mendapat sambutan antusias dari para komunitas diaspora bisnis Indonesia di Swiss, khususnya yang tinggal di daerah kanton Zurich dan sekitarnya.

Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad dan atase perdagangan RI hadir dalam pertemuan tersebut. Para diaspora yang hadir juga datang dari berbagai latar serta minat bisnis, seperti bisnis restoran, kopi, produk halal, salon serta bidang bisnis lainnya.
 
Baca juga: Indonesia dan Swiss Perkuat Kerja Sama Bilateral Pertukaran Profesional Muda
 
"Komunitas diaspora bisnis Indonesia di Swiss perlu memahami pengaturan-pengaturan teknis yang diperlukan untuk melakukan ekspor dan impor. Bimbingan teknis oleh lembaga terkait sangat diperlukan, termasuk penyediaan informasi pasar yang diperlukan. KBRI Bern akan terus melengkapi info yang diperlukan sehingga para diaspora bisnis Indonesia-Swiss dapat memanfaatkan perjanjian Indonesia-EFTA CEPA yang sudah mulai berlaku sejak 1 November 2021," kata Dubes Muliaman, dikutip dari pernyataan KBRI Bern, Selasa, 21 Desember 2021.
 
Pebisnis kopi yang hadir, Ibu Merlyn menyampaikan rencana untuk impor kopi langsung dari Indonesia ke Swiss, apalagi dengan berkurangnya tarif sejak Indonesia-EFTA CEPA berlaku. Sebelumnya, Ibu Merlyn mengatakan bahwa selama ini ia impor kopi Indonesia dari negara tetangga.
 
Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Iketi, pemilik salon di Swiss. Ia mengatakan bahwa selama ini ia selalu impor produk kosmetik yang berbahan alami dari Indonesia, namun ada tantangan dari sisi eksportir Indonesia. Sementara produk kosmetik alami tersebut sangat diminati oleh pelanggan salonnya.
 
Sementara itu, pemilik restoran Indonesia di Swiss, Ibu Mia Schreiber dan Bapak Eric Schreiber menceritakan tantangan dalam berbisnis di Swiss di tengah terpaan pandemi. Hingga saat ini bisnis restorannya tetap berjalan dan ramai pengunjung. Restorannya juga menyajikan menu kopi khas Indonesia yang disukai para pengunjung restorannya.
 
Selain itu dalam pertemuan juga diinformasikan mengenai perkembangan simplifikasi kebijakan ekspor dan impor Indonesia melalui Permendag Nomor 19 tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan ekspor dan Permendag Nomor 20 tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
 
Dengan berlakunya Indonesia EFTA-CEPA, memberi kesempatan luas kepada diaspora untuk berbisnis impor-ekspor. Penyelenggaraan business gathering bertujuan agar dapat membantu para pebisnis dan stakeholders dalam menciptakan dan meningkatkan kegiatan bisnis Indonesia-Swiss, terutama guna meningkatkan ekspor Indonesia ke Swiss.
 
Demikian juga sebagai jaringan bisnis, serta meningkatkan pengetahuan mengenai ekspor-impor dan bagaimana neraca perdagangan Indonesia-Swiss dapat terus meningkat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan