Benua Biru mencatat lebih dari tujuh juta kasus baru yang dilaporkan pada pekan pertama 2022.
"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam-delapan minggu ke depan," kata Direktur WHO Eropa, Hans Kluge, dilansir dari Global News, Selasa, 11 Januari 2022.
Sebanyak 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah telah mencatat kasus varian yang lebih menular ini. Ia menambahkan, ada bukti bahwa Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas lebih dari paru-paru, menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.
Namun, WHO memperingatkan lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk membuktikan hal ini.
Baca juga: Inggris Catat 189.213 Kasus Covid-19 dan 332 Kematian
Senin kemarin, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan, mungkin sudah waktunya mengubah cara melacak evolusi covid-19 untuk menggunakan metode yang mirip dengan flu. Pernyataannya mengikuti tingkat kematian covid-19 di negara itu yang menurun.
Maksud dari pernyataan Sanchez berarti memperlakukan virus ini sebagai penyakit endemik, bukan pandemi, tanpa mencatat setiap kasus dan tanpa menguji semua orang yang menunjukkan gejala.
"Kami masih memiliki sejumlah besar ketidakpastian dan virus yang berkembang cukup cepat, memberikan tantangan baru. Kami tentu tidak pada titik di mana kami dapat menyebutnya endemik," ucap pejabat kedaruratan WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood.
"Ini mungkin menjadi endemik pada waktunya, tetapi menetapkannya hingga 2022 agak sulit pada tahap ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News