Langkah itu menambah pertikaian diplomatik menyusul komentar Pompeo tentang Tiongkok dan Gereja Katolik. Vatikan menuduh Pompeo mencoba menggunakan masalah itu untuk menarik pemilih dalam pemilihan Presiden AS November.
Dalam sebuah artikel awal bulan ini, Pompeo mengatakan Gereja Katolik mempertaruhkan ‘otoritas moralnya’ dengan memperbarui kesepakatan dengan Tiongkok mengenai pengangkatan uskup. Donald Trump menerima dukungan dari gerakan agama konservatif, termasuk para pemilih Katolik konservatif, beberapa di antaranya menganggap Paus Fransiskus terlalu liberal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kelompok hak asasi manusia mengatakan banyak umat Katolik di Tiongkok dianiaya dan didorong ke bawah tanah karena berjanji setia kepada Paus alih-alih menjadi asosiasi resmi Katolik Tiongkok.
Meskipun demikian, pada tahun 2018 Vatikan membuat kesepakatan dengan Tiongkok untuk berbicara tentang penunjukan uskup Tiongkok. Pada saat itu, Paus Fransiskus mengatakan dia berharap kesepakatan itu “akan memungkinkan luka-luka masa lalu diatasi’ dan membawa kesatuan Katolik penuh di Tiongkok.
Sebanyak dua diplomat tertinggi Vatikan, Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin dan Menteri Luar Negeri Uskup Agung Paul Gallagher mengatakan, Paus Fransiskus tidak akan menerima Pompeo.
"Paus telah mengatakan dengan jelas bahwa tokoh politik tidak diterima dalam periode pemilihan. Itulah alasannya," kata Kardinal Parolin, menurut kantor berita AFP, Kamis 1 Oktober 2020.
Kedua politisi itu juga menggambarkan kritik publik Pompeo terhadap Paus Fransiskus sebagai kejutan dan Uskup Agung Gallagher berkomentar bahwa masalah untuk diskusi harus dinegosiasikan "secara pribadi". Kardinal Parolin juga mengatakan ada kemungkinan komentar Pompeo dirancang untuk mendorong umat Katolik mendukung Trump pada pemungutan suara pada November.
"Beberapa orang menafsirkannya seperti ini, bahwa komentar itu terutama untuk kepentingan politik dalam negeri. Saya tidak memiliki bukti tentang ini, tetapi yang pasti ini adalah salah satu cara untuk melihatnya," sebutnya.
Dia menambahkan bahwa kesepakatan Vatikan dengan Tiongkok tidak ada hubungannya dengan AS.
(REN)