Lloyd Austin disebut-sebut dipilih oleh Joe Biden untuk memimpin Pentagon. Foto: US Army
Lloyd Austin disebut-sebut dipilih oleh Joe Biden untuk memimpin Pentagon. Foto: US Army

Sepak Terjang Jenderal Afrika-Amerika Calon Menhan AS

Fajar Nugraha • 08 Desember 2020 12:05
Delaware: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS Lloyd Austin untuk memimpin Pentagon. Seperti apa rekam jejak dari Jenderal Austin itu.
 
Baca: Joe Biden Dikabarkan Pilih Jenderal Afrika-Amerika untuk Pimpin Pentagon.
 
Jenderal Austin pertama kali bertugas di Angkatan Darat pada 1975 dan lulus dari West Point. Dia mengambil banyak peran kepemimpinan, setelah memimpin semua pasukan AS di Irak dan memimpin Komando Pusat AS, komando kombatan yang bertanggung jawab atas semua operasi AS di Timur Tengah, selama tiga tahun.

Setelah pensiun pada 2016, Austin mendirikan Austin Strategy Group, sebuah layanan konsultasi di Washington, DC.
 
"Dulu ketika saya masih menjadi letnan dua baru, saya siap untuk menghadapi dunia," kata Austin dalam pidatonya pada 2016, seperti dikutip The New York Times, Selasa 8 Desember 2020.
 
"Saya ingin keluar dan melakukan hal-hal hebat,” jelasnya.
 
"Saya sangat bangga memiliki kesempatan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran," tambahnya.
 
"Saya telah melihat para pemimpin muda kami melakukan hal-hal menakjubkan dalam situasi yang sangat sulit dan berbahaya,” imbuhnya.
 
Peran potensial Austin masih menghadapi beberapa tantangan dari Kongres. Kritikus telah lama berargumen bahwa menteri pertahanan pasti memiliki tingkat pemisahan dari militer, mengingat sifat politik dari tugas mereka, dan untuk menghindari bias apa pun berdasarkan layanan mereka sebelumnya.
 
Anggota purnawirawan juga diharuskan telah dipisahkan dari militer setidaknya selama tujuh tahun, persyaratan yang belum dipenuhi Austin.
 
Untuk menjabat sebagai Menteri Pertahana AS, Austin akan membutuhkan pengabaian dari Kongres, seperti James Mattis, seorang jenderal bintang empat Korps Marinir AS, yang menjabat sebagai Menteri  Pertahanan pertama Presiden Donald Trump sebelum mengundurkan diri pada 2018.
 
Senator Demokrat Jack Reed dari Rhode Island, anggota Komite Angkatan Bersenjata, mengatakan pada 2017 bahwa dia tidak akan mendukung pengabaian serupa untuk Mattis di masa depan.
 
"Kongres telah memberlakukan pengecualian satu kali sejak pembentukan Kementerian Pertahanan," kata Reed, menurut Defense News.
 
"Dan pengesampingan hukum harus terjadi tidak lebih dari sekali dalam satu generasi. Oleh karena itu, saya tidak akan mendukung pengabaian untuk calon yang akan datang. Saya juga tidak akan mendukung upaya apa pun untuk mempermudah atau mencabut undang-undang di masa depan,” tegasnya.
 
Selain Austin, Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson juga sedang dipertimbangkan oleh Biden untuk jabatan Pentagon. Namun menurut media Politico, beberapa anggota Partai Demokrat dilaporkan menyatakan keprihatinan atas rekam jejak Johnson saat menjabat di era pemerintahan Obama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan