Dilansir dari laman BBC pada Senin, 25 Januari 2021, Moderna mengatakan studi lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitasnya di kalangan orang yang sudah disuntik vaksin.
Varian baru covid-19, baik yang berasal dari Inggris maupun Afsel, sudah menyebar cepat di banyak negara. Dua varian baru ini merupakan mutasi yang dapat lebih mudah menginfeksi sel-sel manusia ketimbang versi aslinya.
Sejumlah pakar menilai varian Inggris, yang terdeteksi pada September lalu, diyakini 70 persen lebih menular dari versi orisinal.
Vaksin-vaksin covid-19 yang tersedia saat ini didesain untuk mengatasi varian terdahulu. Namun para ilmuwan meyakini vaksin yang sudah mendapat izin penggunaan tetap efektif melawan varian baru, meski mungkin tidak seefektif terhadap jenis lama.
Baca: CDC Rilis Analisis Data Vaksin Moderna, Ada Efek Samping?
Terdapat beberapa hasil awal yang mengindikasikan vaksin buatan Pfizer-BioNTech mampu mencegah seseorang terinfeksi varian Inggris.
Untuk studi Moderna, para ilmuwan memeriksa sampel darah dari delapan orang yang telah menerima dua dosis vaksin. Temuan ini belum melewati fase peer review, namun mengindikasikan vaksin Moderna mampu mengenai varian Inggris dan Afsel.
Sampel darah delapan orang yang terpapar varian baru terlihat memiliki antibodi yang cukup untuk mencapai efek netralisir. Menurut data awal studi Moderna, perlindungan vaksin terhadap varian Afsel lebih cepat hilang ketimbang yang jenis Inggris.
Saat ini Moderna sedang meneliti apakah dosis ketiga diperlukan demi meningkatkan imun tubuh seseorang dari varian baru covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News