DPR telah dijadwalkan untuk berdebat dan memberikan suara pada RUU reformasi polisi pada Kamis. Tetapi seorang ajudan dari politikus Partai Demokrat mengatakan bahwa peringatan polisi, berdasarkan intelijen bahwa "kelompok milisi yang teridentifikasi dapat menimbulkan ancaman keamanan, berkontribusi pada perubahan rencana”.
Pihak berwenang mengatakan ekstremis sayap kanan adalah bagian dari gerombolan pendukung mantan Presiden Donald Trump yang menyerbu Capitol pada Januari. Mereka saat itu mengganggu sertifikasi resmi kongres atas kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden.
Kamis menandai tanggal ketika beberapa ahli teori konspirasi sayap kanan telah secara keliru mengklaim bahwa Trump, yang dikalahkan oleh Biden dalam pemilihan 3 November, akan dilantik untuk masa jabatan kedua.
Kementerian Kehakiman telah mendakwa lebih dari 300 orang karena ambil bagian dalam pengepungan Capitol, di mana lima orang, termasuk seorang petugas polisi tewas. Di antara mereka yang ditangkap adalah anggota kelompok sayap kanan yang disebut Oath Keepers, Three Percenters dan Proud Boys. Oath Keepers dan Three Percenters adalah kelompok milisi bersenjata.
"Departemen Kepolisian Capitol Amerika Serikat mengetahui dan bersiap untuk segala potensi ancaman terhadap anggota Kongres atau terhadap kompleks Capitol," kata Kementerian Kehakiman AS dalam pernyataannya, seperti dikutip the Global Times, Kamis 4 Maret 2021.
“Kami sedang bekerja dengan badan-badan lokal, negara bagian dan federal untuk menghentikan setiap ancaman terhadap Capitol," pernyataan itu menambahkan.
“Kami menangani intelijen dengan serius,” imbuhnya.
Pernyataan polisi mencatat bahwa departemen tersebut telah membuat "peningkatan keamanan yang signifikan" di Capitol, rumah bagi Dewan Perwakilan dan Senat AS.
Senat berencana untuk bersidang memperdebatkan bantuan covid-19 senilai USD1,9 triliun dari Biden pada hari Kamis. Tidak ada tanggapan segera dari pejabat pimpinan Senat tentang apakah sesi Kamis juga akan ditangguhkan.
Pada Selasa, Pejabat Sersan Keamanan Kongres Timothy Blodgett memberi tahu anggota Kongres tentang kemungkinan ancaman keamanan yang mencakup Kamis hingga Sabtu. Ini merujuk pada "potensi protes dan aktivitas demonstrasi seputar apa yang oleh beberapa orang digambarkan sebagai 'Hari Pelantikan yang sebenarnya.'"
Selama hampir satu abad, Presiden AS telah dilantik pada 20 Januari, termasuk Biden, yang mengambil sumpah jabatan di gedung Capitol. Sebelumnya, 4 Maret menjadi tanggal pengambilan sumpah.
Pejabat Kepala Polisi Capitol Yogananda Pittman bersaksi kepada Kongres pada 25 Februari bahwa pendukung Trump yang melancarkan serangan 6 Januari telah mengindikasikan mereka ingin "meledakkan" gedung dan membunuh anggota Kongres.
Sejak 6 Januari, pasukan Pengawal Nasional telah dikirim ke halaman Capitol dan pagar tinggi telah dipasang untuk memperluas batas keamanan Capitol. Blodgett mengatakan kepada anggota parlemen bahwa departemen Kepolisian Capitol telah "meningkatkan" postur keamanannya untuk beberapa hari mendatang.
Kongres telah mengadakan serangkaian audiensi tentang kerusuhan dan para pemimpin kongres dalam beberapa hari mendatang diharapkan menerima rekomendasi untuk langkah-langkah keamanan permanen baru di Capitol.
DPR memakzulkan Trump pada 13 Januari atas tuduhan menghasut pemberontakan, dengan fokus pada pidato menghasut yang dia buat kepada para pendukung tak lama sebelum massa berkumpul di Capitol, meskipun Senat membebaskannya pada 13 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News