"Venezuela memiliki banyak tanker minyak, dan juga banyak pelanggaran yang ingin membeli minyak kami," kata Maduro dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan media VTV.
"Kami siap mendedikasikan sebagian dari produksi minyak kami demi menjamin ketersediaan vaksin yang dibutuhkan masyarakat Venezuela," sambungnya, dilansir dari laman Sputnik pada Senin, 29 Maret 2021.
Menurut Maduro, Venezuela sedang mengambil berbagai langkah hukum dalam mencairkan dana negara yang dibekukan di luar negeri terkait sanksi ekonomi. Aset tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli pasokan vaksin Covid-19 di bawah mekanisme COVAX.
Namun, menurut Maduro, dana tersebut hanya dapat mencakup sekitar 20 persen dari total vaksin Covid-19 yang dibutuhkan seluruh masyarakat Venezuela.
Maduro mengatakan, skema barter komoditas minyak adalah opsi kedua dalam menambah jumlah pasokan vaksin Covid-19 di negaranya.
Pemerintah Venezuela telah menerima gelombang pertama pasokan vaksin Sputnik V asal Rusia pada Februari lalu. Lewat kedatangan vaksin tersebut, Venezuela pun memulai program vaksinasi nasional.
Namun jumlah dosis Sputnik V yang diterima Venezuela tersebut masih jauh dari kata cukup.
Berdasarkan data terbaru Johns Hopkins University pada Senin ini, total kasus Covid-19 di Venezuela telah melampaui 156 ribu dengan 1.565 kematian dan 145 ribu lebih pasien sembuh.
Baca: Filipina Bersedia Barter Perawat dengan Vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News