Organisasi Kesehatan Manusia (WHO) mengatakan pada 22 Juli lalu bahwa lima kematian terkait cacar monyet tercatat di seluruh dunia. Semua kematian tersebut ada di benua Afrika.
Cacar monyet sebagian besar menyebar ke manusia dari hewan-hewan liar terinfeksi seperti hewan pengerat di Afrika. Namun di benua Afrika, Amerika Utara dan lainnya, cacar monyet menyebar di kalangan individu yang tidak terkait hewan liar atau pernah bepergian ke Afrika.
Pakar cacar monyet di WHO, Dr Rosamund Lewis, mengatakan pada pekan ini bahwa 99 persen kasus cacar monyet di luar Afrika diidap pria. Dari dari total kasus tersebut, 98 persen di antaranya adalah pria yang berhubungan seksual dengan sesama jenis.
Sejumlah pakar mengatakan bahwa cacar monyet di luar Eropa dan Amerika Utara sebagian besarnya menyebar via hubungan seksual di dua acara di Belgia dan Spanyol.
Dalam laporan terbarunya, dilansir dari LBC, Sabtu, 30 Juli 2022, Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan 4.298 kasus cacar monyet telah terkonfirmasi di seantero negeri.
Dari total 3.750 pasien cacar monyet yang terdaftar di Spanyol, 120 telah dirawat dan satu meninggal dunia. Spanyol tidak merilis detail lain mengenai kematian tersebut.
Pekan kemarin, WHO mengatakan bahwa menyebarnya cacar monyet di lebih dari 70 negara adalah situasi "luar biasa" yang kini sudah diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan global.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memutuskan menetapkan status tersebut meski tidak adanya konsensus di kalangan pakar seputar kedaruratan cacar monyet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News