"Kami mengecam perlakuan kejam ini dengan tegas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price, dilansir dari AFP, Selasa, 13 Desember 2022.
"Hukuman keras ini, dan sekarang eksekusi publik pertama seridaknya, dimaksudkan untuk mengintimidasi rakyat Iran. Mereka dimaksudkan untuk menekan perbedaan pendapat dan mereka hanya menggarisbawahi betapa kepemimpinan Iran benar-benar takut pada rakyatnya sendiri," sambung dia.
Sementara itu, juru bicara PBB Stephane Dujarric, menyerukan penghentian eksekusi. Ia menegaskan, tidak ada tempat untuk hukuman mati.
"Sekretaris Jenderal Antonio Guterres percaya bahwa keadaan ini sangat kejam," ucapnya.
Majidreza Rahnavar (23) dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Kota Mashhad. Dia dilaporkan membunuh dua anggota pasukan keamanan dengan pisau dan melukai empat orang lainnya.
Media setempat melaporkan, Rahnavar digantung di depan umum di kota tersebut, bukan di dalam penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News