Demonstrasi nasional tersebut dipimpin pendukung presiden terguling, Pedro Castillo. Massa menuntut pemilihan baru dan pencopotan pemimpin saat ini, Dina Boluarte.
Sejauh ini, bentrokan dengan aparat keamanan sudah menewaskan 42 orang, dengan ratusan lainnya terluka di Peru. Salah satu korban jiwa adalah seorang petugas polisi yang dibakar hidup-hidup.
"Titik nyala utama terjadi di sekitar bandara di negara itu," lapor AFP, Jumat, 13 Januari 2023.
Pasukan keamanan pun mulai berjaga di bandara, terutama sejak pengunjuk rasa menyerbu berbagai landasan pacu selama gelombang awal pemberontakan pada Desember 2022.
Sebagai tindakan pencegahan, otoritas turut menutup bandara utama di Cusco. Kota itu merupakan gerbang menuju Machu Picchu.
AFP melaporkan, pengunjuk rasa juga berusaha memasuki bandara di Cusco saat malam hari pada Rabu lalu. Massa bahkan membakar stasiun bus, menyerang pertokoan, dan memblokir rel kereta api.
Baca juga: Imbas Protes yang Menewaskan 18 Orang, Peru Berlakukan Jam Malam
Tercatat satu orang tewas dan lebih dari 50 orang, termasuk 19 petugas polisi, terluka dalam kerusuhan tersebut. Polisi juga menangkap sebelas orang dalam aksi anarkis tersebut
Dari keseluruhan korban jiwa, hampir setengahnya berasal dari wilayah Puno. Warga setempat telah memakamkan 17 pengunjuk rasa yang tewas tersebut pada Kamis kemarin.
"Sangat menyakitkan kehilangan anggota keluarga Anda karena memperjuangkan hak-hak kita," ungkap Fidel Huancollo, warga berusia 48 tahun yang sepupunya tewas dalam protes.
Selain menuntut pengunduran diri Boluarte, pengunjuk rasa ingin membubarkan Kongres. Mereka turut menginginkan pembentukan badan baru untuk menulis ulang konstitusi yang diadopsi dengan mandat mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori, pada 1993.
Sementara itu, Castillo sedang diselidiki dalam beberapa kasus penipuan selama masa jabatannya sebagai presiden. Dia ditahan dengan tuduhan pemberontakan selama 18 bulan sejak digulingkan dari kekuasaan pada 7 Desember.
Pemimpin 'miskin' Peru itu digulingkan karena berusaha membubarkan Kongres untuk mencegah pemungutan suara pemakzulan ketiga terhadapnya. Setelah Castillo dipecat, wakil presidennya, Boluarte, mengambil alih kekuasaan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News