Di New York, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zhang Jun, mengatakan kepada media bahwa berkomunikasi dan berinteraksi dengan pemerintahan baru di Afghanistan merupakan hal penting untuk dilakukan semua negara.
Menurutnya, hal semacam itu dapat memberikan bimbingan serta rasa percaya diri pemerintahan baru Afghanistan, sehingga mereka dapat melangkah lebih maju dalam ke arah positif.
Meski tidak mengakui Taliban sebagai pemerintah resmi Afghanistan, Tiongkok menjalin hubungan diplomatik dengan kelompok tersebut.
"Mereka yang telah menarik diri (dari Afghanistan) juga harus menjalankan tanggung jawab mereka. Mereka tidak bisa begitu saja pergi dan melupakan segalanya," ujar Zhang, merujuk pada pasukan asing yang pergi usai berkuasanya kembali Taliban.
Ia juga menyerukan pemerintahan Amerika Serikat (AS) untuk segera mencairkan dana milik Afghanistan yang saat ini masih dibekukan di Bank Sentral AS.
"Tidak ada pembenaran bagi siapa pun yang telah membekukan aset milik Afghanistan," ujarnya.
AS telah membekukan dana milik Afghanistan senilai hampir USD9 miliar semenjak pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tahun lalu. Pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden membagi dua aset beku tersebut, yakni untuk korban serangan 11 September 2001 (9/11) dan untuk bantuan kemanusiaan rakyat Afghanistan. (Gracia Anggellica)
Baca: Potret Taliban Rayakan Setahun Berkuasa di Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News