Pendukung Bolsonaro menyerbu dan menggeledah tiga cabang pemerintahan di ibu kota Brasilia -- Istana Planalto, atau kantor Presiden, Kongres dan Mahkamah Agung Federal, menurut laporan kantor berita G1
Dalam sebuah konferensi pers, Lula mengutuk keras insiden tersebut, dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban kepada semua yang terlibat.
"Semua orang yang melakukan ini akan dihukum. Mereka akan menyadari bahwa demokrasi menjamin hak atas kebebasan, kebebasan berkomunikasi dan kebebasan berekspresi, tetapi juga menuntut orang untuk menghormati institusi yang diciptakan untuk memperkuat demokrasi," ujarnya, mengutip dari laman Anadolu Agency, Senin, 9 Januari 2023.
"Orang-orang ini, para pengacau dan fasis fanatik, melakukan apa yang belum pernah dilakukan dalam sejarah negara ini," sambung Lula.
Melalui Twitter, Lula juga bersumpah untuk mencari tahu siapa yang secara finansial mendukung kelompok sayap kanan dalam penyerbuan ke gedung Kongres. Ia bersikeras bahwa mereka semua yang terlibat akan mendapat konsekuensi hukum.
"Ini belum pernah terjadi di negara ini, bahkan di era 60-an. Belum pernah ada kelompok yang melakukan tindakan seperti itu di DPR," katanya.
Menurut media Metropoles, sekitar pukul 14.40. (1740GMT) pada Minggu kemarin, pendukung Bolsonaro menyerbu Kongres Nasional. Mereka berhasil melewati barikade yang didirikan pasukan keamanan, dan memasuki istana Planalto Palacio.
Dalam beberapa hari terakhir, massa pendukung Bolsonaro menyerukan adanya intervensi militer dalam menggagalkan terpilihnya Lula sebagai presiden dalam pemilu tahun lalu.
Penyerbuan ke gedung Kongres ini mirip dengan yang pernah terjadi di Capitol Amerika Serikat pada 2021, di saat massa pendukung mantan presiden Donald Trump tak terima atas kemenangan Joe Biden.
Baca: Biden Kecam Penyerbuan Massa Bolsonaro ke Gedung Kongres Brasil
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
