Berkurangnya volume gletser Swiss diasosiasikan dengan perubahan iklim. (Fabrice COFFRINI / AFP)
Berkurangnya volume gletser Swiss diasosiasikan dengan perubahan iklim. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Studi: Volume Gletser Swiss Berkurang Separuh Sejak 1931

Medcom • 23 Agustus 2022 20:29
Jenewa: Gletser di Swiss telah kehilangan setengah dari volumenya semenjak tahun 1931, menurut tim peneliti di negara tersebut pada Senin, 22 Agustus. Kenyataan ini diketahui melewati skema rekonstruksi pertama dari hilangnya volume es di Swiss sepanjang abad ke-20.
 
Pencairan es gletser di Pegunungan Alpen dan wilayah lainnya, yang disebut para peneliti diakibatkan perubahan iklim, telah dipantau ketat sejak awal tahun 2000. Kendati demikian, hingga saat ini, hanya ada sedikit pengetahuan mengenai bagaimana perubahan gletser itu terjadi sebelum abad ke-20, dengan hanya segelintir gletser yang diselidiki dari tahun ke tahun, dan juga pergantian berbagai model dalam mengestimasi volumenya.
 
Dilansir dari France 24, Selasa, 23 Agustus 2022, para peneliti Swiss yang berasal dari Universitas Teknik ETH Zurich dan Institut Penelitian Swiss untuk Hutan, Salju, dan Bentang Alam WSL, mengatakan bahwa mereka saat ini sudah merekonstruksi topografi dari seluruh Gletser Swiss pada tahun 1931. Rekonstruksi itu memungkinkan mereka untuk menunjukkan bagaimana gletser berevolusi.

"Berdasarkan rekonstruksi ini dan perbandingan dengan data dari tahun 2000-an, para peneliti menarik kesimpulan bahwa volume gletser berkurang setengah di antara tahun 1931 hingga 2016," ujar pernyataan tim peneliti, dikutip dari France 24, Senin, 22 Agustus 2022.
 
Studi mereka, yang diterbitkan di jurnal ilmiah The Cryosphere, menggunakan materi dari gambar arsip TerrA, yang mencakup 86 persen area gletser di Swiss, menganalisis sekitar 21.700 foto yang diambil di antara tahun 1916 dan 1947.

Perubahan Drastis

Untuk rekonstruksinya, para ahli glasiologi menggunakan apa yang disebut sebagai stereo-fotogrametri – teknik yang biasanya digunakan untuk menentukan sifat, bentuk, dan posisi semula dari suatu objek berdasarkan perbandingan gambar.
 
"Jika kita mengetahui topografi permukaan gletser dari dua poin di waktu yang berbeda, kita dapat mengkalkulasikan perbedaan dari volume es tersebut," menurut pernyataan penulis utama penelitian tersebut, Erik Schytt Mannerfelt.
 
Para peneliti menampilkan sepasang gambar yang berdampingan – di mana gambar tersebut menunjukkan tempat yang sama dengan jarak hampir satu abad berbeda, mengindikasikan bahwa perubahan drastis dari gletser telah terjadi.
 
Gletser Fiescher contohnya, menyerupai lautan es luas pada tahun 1928. Namun pada tahun 2021, hanya tersisa sedikit butiran kecil es di hamparan pegunungan hijau yang luas.
 
Lantaran gambar yang digunakan untuk rekonstruksi diambil dari tahun-tahun berbeda, studi menggunakan foto tahun 1931 sebagai referensi, dan tim peneliti merekonstruksi topografi seluruh gletser untuk tahun itu.
 
Dalam pernyataan mereka, para peneliti menekankan bahwa gletser tidak secara terus-menerus mencair sejak satu abad terakhir. Hal itu menunjukkan adanya pertumbuhan massal gletser massal dari tahun 1920-an hingga 1980-an.
 
Walau ada kemungkinan gletser bisa bertambah volumenya dalam periode singkat, Daniel Farinotti, seorang profesor ahli gletser dari ETH Zurich dan WSL yang juga merupakan rekan penulis dalam penelitian itu, menekankan pentingnya untuk memahami bahwa pencairan bukan merupakan sesuatu yang bisa diremehkan.
 
"Perbandingan yang kita lakukan di antara tahun 1931 hingga 2016 dengan jelas menunjukkan bahwa terdapat penurunan volume gletser yang sangat signifikan dalam periode tersebut," ucap Farinotti.
 
Di saat Swiss kehilangan separuh volume gletser dalam 85 tahun hingga 2016, jaringan pemantau Gletser Swiss, GLAMOS, mengatakan bahwa volumenya berkurang 12 persen dalam enam tahun setelahnya, yaitu hingga 2022.
 
Farinotti mengatakan bahwa angka tersebut dengan jelas memperlihatkan bahwa "pencairan gletser terjadi semakin cepat." (Gracia Anggellica)
 
Baca:  Lapisan Es di Pegunungan Alpen Swiss Akan Mencair dalam Beberapa Pekan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan