Ilustrasi bank pangan di AS./AFP
Ilustrasi bank pangan di AS./AFP

Lonjakan Inflasi, Warga AS Antre Bantuan Makanan

Marcheilla Ariesta • 15 Juli 2022 19:39
Washington: Ribuan warga Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong mengantre bantuan makanan di bank pangan seantero negeri. Langkah ini diambil warga karena lonjakan inflasi yang menyebabkan harga gas hingga pangan naik drastis di Negeri Paman Sam.
 
Juru Bicara Bank Pangan St. Mary, Jerry Brown, mengatakan bahwa lebih dari 900 keluarga berbaris di berbagai cabang organisasi mereka setiap harinya. Mereka rela mengantre panjang demi mendapatkan kotak bantuan pemerintah.
 
Isinya beragam, ada kacang kaleng, selai kacang dan beras. "Bank pangan telah memberikan paket makanan ke 4.271 keluarga pada pekan ketiga Juni ini," ucap Brown, dilansir dari CNN, Jumat, 15 Juli 2022.

Angka ini meningkat 78 persen ketimbang pekan di bulan yang sama tahun lalu. Saat itu, mereka hanya memberikan bantuan kepada 2.396 keluarga.
 
Baca juga: Duh! Inflasi AS Cetak Rekor Tertinggi Baru dalam 40 Tahun
 
Menurut Brown, banyak dari keluarga yang mengantre sekarang ini sebenarnya tak pernah mencari bantuan pangan sebelumnya. Tomasina John merupakan satu dari ratusan orang yang mengantre di Bank Pangan St. Mary di Phoenix.
 
Ia mengatakan, keluarganya tak pernah mengunjungi bank pangan karena dahulu suaminya, yang merupakan pekerja konstruksi, mudah memenuhi kebutuhan dia dan empat anaknya.
 
"Namun, sekarang tidak mungkin bisa cukup tanpa bantuan. Harganya terlalu tinggi," kata John.
 
Warga lainnya, Diane Martinez mengatakan, ia rela berjalan kaki dan mengantre demi mendapat bantuan tersebut. "Harga makanan sangat tinggi dan terus naik setiap hari," sambungnya.
 
Tak hanya Bank Pangan St. Mary, berbagai bank makanan lainnya di AS juga mengalami lonjakan permintaan bantuan. Bank Pangan Masyarakat Daerah Alameda di California juga merasakan hal serupa. 
 
Warga yang mereka bantu naik dari 890 keluarga pada Jumat pekan ketiga Januari, menjadi 1.410 keluarga di Jumat pekan ketiga Juni.
 
AS mengalami inflasti hingga 9,1 persen, yang menjadi inflasi tertinggi mereka dalam 41 tahun terakhir.  Angka itu juga jauh di atas perkiraan sejumlah ekonom yang dikumpulkan media dan lembaga, seperti Dow Jones, 8,8 persen.
 
"Pembeli membayar harga yang lebih tinggi secara tajam untuk berbagai barang pada bulan Juni karena inflasi terus menahan perlambatan ekonomi AS," kata Biro Statistik Tenaga Kerja dalam pengumumannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan