Seorang jurnalis Brasil mengeklaim Bolsonaro menderita gangguan usus. Dilansir dari The Guardian, Rabu, 14 Juli 2021, kantor kepresidenan Brasil mengatakan, Bolsonaro baik-baik saja. Namun, ia tetap akan berada di bawah pengawasan hingga 48 jam.
"Tes sedang dilakukan untuk menyelidiki penyebab cegukan," kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan singkat.
Surat kabar Folha de Sao Paulo melaporkan bahwa Antônio Luiz Macedo, ahli bedah yang mengoperasi Bolsonaro pada 2018, sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.
Baca: Bolsonaro Dituduh Korupsi, Brasil Tangguhkan Kontrak Vaksin dengan India
Keadaan kesehatan Bolsonaro menjadi subjek spekulasi media yang berkembang dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, pemimpin sayap kanan Brasil itu tampil di depan umum, namun terlihat kesulitan berbicara.
Selama perjalanan ke Brasil selatan Jumat lalu, Bolsonaro dilaporkan harus meninggalkan makan malam setelah merasa sakit. Sementara itu, Bolsonaro mengatakan masalah cegukannya dimulai setelah dia menjalani operasi gigi pada 3 Juni.
Ia menyalahkan obat yang diresepkan untuknya sebagai penyebab cegukan tiada henti tersebut. Folha melaporkan, Bolsonaro telah menjalani serangkaian prosedur pembedahan sejak penusukannya pada pemilihan, sebuah peristiwa yang diyakini banyak orang membantu mendorongnya ke kursi kepresidenan.
Kurang dari dua bulan kemudian dia menang telak dalam pemilihan umum melawan saingan sayap kirinya, Fernando Haddad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News