“Jadi memang ada keinginan dari kedua negara agar ada nama dari kita yang di Turki dan nama tokoh dari Turki di kita,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Minggu, 17 Oktober 2021.
Riza belum bisa memastikan ruas jalan yang akan menggunakan nama Presiden pertama Turki itu berada di Menteng, Jakarta Pusat, atau lokasi lain. Meski begitu, Riza berjanji mengumumkan lokasi Jalan Ataturk itu dalam waktu dekat.
Profil Mustafa Kemal Ataturk
Mustafa Kemal Ataturk lahir pada 19 Mei 1881 di Selanik (kini bernama Thessaloniki), Yunani. Ia meninggal pada 10 November 1938 di Istanbul, Turki.Ataturk merupakan Presiden Turki pertama. Ia menjabat pada 29 Oktober 1923 hingga 10 November 1938. Sebelumnya, ia adalah Perdana Menteri pertama Turki dengan masa jabatan 3 Mei 1920 hingga 24 Januari 1921.
Modernisasi Turki
Ataturk memodernisasi sistem hukum dan pendidikan negara dan mendorong adopsi cara hidup Eropa. Yakni dengan Turki ditulis dalam alfabet Latin dan warga mengadopsi nama gaya Eropa.Dilansir dari Britanicca, Ataturk menyelamatkan sisa-sisa Turki yang masih hidup dari Kekaisaran Ottoman yang kalah pada Perang Dunia I pada 1918. Dia menggembleng rakyatnya melawan invasi pasukan Yunani yang berusaha memaksakan kehendak Sekutu atas orang-orang Turki. Ia juga memukul mundur agresi oleh pasukan Inggris, Prancis, dan Italia.

Mustafa Kemal Ataturk, Sumber: Twitter @beyza_adnan
Setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman, ia memimpin Perang Kemerdekaan Turki, yang mengalahkan kekuatan Eropa yang berharap untuk menyerang kekaisaran yang runtuh.
Melalui perjuangan ini, ia mendirikan Republik Turki modern. Dia berhasil mengembalikan kebanggaan rakyatnya akan keturkian mereka, ditambah dengan rasa pencapaian baru ketika bangsa mereka dibawa ke dunia modern.
Selama dua dekade berikutnya, Ataturk menciptakan negara modern yang akan tumbuh di bawah penerusnya menjadi demokrasi yang layak.
Konsep Republik Turki versi Ataturk
Dilansir dari Aljazeera, Ataturk berharap nasionalisme akan mengatasi gagasan tentang umat Islam, atau komunitas Muslim global. Reformasinya, yang dikenal sebagai Kemalisme, mengubah hampir setiap aspek kehidupan Turki.Ataturk mendorong hak pilih perempuan serta melarang fez Ottoman dan mendukung topi bergaya Eropa. Ia juga melarang adzan dalam bahasa Arab dan mengabadikan sekularisme dalam konstitusi.
Baca: Nama Jalan Ataturk Disiapkan di Jakarta, Bagian Kerja Sama RI-Turki
“Hampir 80 tahun setelah kematiannya, dia tetap menjadi poster boy Turki modern,” kata Arslan Bulut, seorang jurnalis dari surat kabar oposisi Yenicag.
“Bagi banyak orang Turki, Ataturk dan ide-idenya adalah detak jantung republik,” lanjut Bulut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News