Menteri Eropa Prancis, Clement Beaune mengatakan, negaranya harus menggunakan “bahasa kekerasan” dikarenakan “itulah satu-satunya bahasa yang dipahami pemerintah Inggris”.
Beaune menerangkan, putaran kedua pembalasan dapat mengikuti apabila tidak terdapat kemajuan, termasuk kenaikan harga listrik untuk Jersey dan sejumlah pulau Channel lainnya yang mengambil listrik dari Prancis.
London disebut telah menjanjikan “tanggapan yang tepat dan terkalibrasi” terhadap tindakan Prancis, karena industri perikanan Inggris bergantung pada pelabuhan Prancis sebagai pintu gerbang ke Eropa, pasar ekspor utamanya.
Pemilik kapal pukat Inggris yang ditahan mengatakan, pihaknya menangkap ikan secara legal di perairan Prancis dan denda tersebut tampaknya bermotif politik.
“Kami tidak pernah mengalami masalah ini” sebelumnya, tutur Direktur di Macduff Shellfish yang berbasis di Skotlandia, Inggris, Andrew Brown kepada AFP.
Seorang jaksa Prancis di Le Havre juga mengatakan, kapten kapal pukat dapat didenda hingga lebih dari Rp1 miliar, di samping terdapat kemungkinan “hukuman administratif”. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
