"Ia akan didakwa pasal terorisme, penyerangan terhadap konstitusi negara, konspirasi melakukan kejahatan, dan juga pengkhianatan," ujar Jaksa Agung Venezuela Tarek Saab, dilansir dari laman Digital Journal.
Guevara, yang menjadi anggota parlemen Venezuela pada 2015, sebelumnya pernah dituduh menghasut masyarakat untuk melakukan unjuk rasa menentang Presiden Nicolas Maduro. Dalam gelombang protes di Venezuela pada 2017, sekitar 125 orang demonstran tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Setelah kantor kejaksaan melayangkan dakwaan penghasutan kepada dirinya, Guevara berlindung di kedutaan besar Chile. Selang beberapa waktu, Maduro memberikan pengampunan kepada Guevara, dan ia pun dibebaskan pada September 2020.
Namun pada Senin kemarin, Guevara menuliskan di media sosial bahwa dirinya dicegat beberapa agen intelijen di salah satu ruas jalan ibu kota Caracas.
"Salam untuk keluarga saya. Semoga semua ini berlangsung singkat," ucap Guevara melalui live broadcast.
Pemerintah Venezuela mengaitkan Guevara dan mentor politiknya, Leopoldo Lopez, atas bentrokan berdarah yang menewaskan 26 orang di Caracas pekan kemarin.
"Mereka menyamarkan diri mereka sebagai politikus demokratis, namun ternyata berteman dengan para kriminal," sebut Maduro tanpa menyinggung nama Guevara.
Baca: Maduro Rebut Kendali Majelis Nasional Venezuela
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News