CEO Pfizer Albert Bourla menyampaikan pidato dengan didampingi Presiden AS Joe Biden di Cornwall, Inggris, 10 Juni 2021. (Brendan Smialowski/AFP/Getty)
CEO Pfizer Albert Bourla menyampaikan pidato dengan didampingi Presiden AS Joe Biden di Cornwall, Inggris, 10 Juni 2021. (Brendan Smialowski/AFP/Getty)

CEO Pfizer Labeli Penyebar Misinformasi Vaksin Covid-19 sebagai 'Kriminal'

Willy Haryono • 10 November 2021 12:54
New York: CEO dari perusahaan obat-obatan Pfizer, Albert Bourla, melabeli mereka yang menyebarkan misinformasi vaksin Covid-19 sebagai "kriminal."
 
"Mereka ini bukan orang jahat. Mereka ini kriminal karena telah memicu jatuhnya jutaan korban jiwa," kata Bourla kepada Frederick Kempe, CEO dari organisasi Atlantic Council.
 
Ia mengatakan ada sekelompok kecil orang di luar sana yang aktif menyebarkan misinformasi mengenai vaksin Covid-19.

"Orang-orang ini ingin menghasilkan uang, dan sebagian dari mereka melakukannya dengan cara bermain-main di emosi masyarakat. Mereka menciptakan teori konspirasi demi meraup keuntungan dari ketakutan masyarakat," ungkap Bourla, dilansir dari Independent, Rabu, 10 November 2021.
 
Pernyataan Bourla disampaikan di tengah kemunculan survei Kaisar Family Foundation (KFF) pada Senin kemarin, yang menyatakan bahwa 8 dari 10 warga AS yakin atau setidaknya sedikit percaya terhadap pernyataan menyesatkan seputar Covid-19 dan vaksinnya.
 
Baca:  Joe Biden: Misinformasi Covid-19 di Medsos 'Membunuh Masyarakat'
 
Bourla menegaskan kehidupan masyarakat dunia bisa saja "kembali normal" seperti sebelum pandemi jika semua orang sudah divaksinasi. "Satu-satunya penghalang menuju ke sana adalah keraguan terhadap vaksinasi," ucapnya.
 
AS telah menyuntikkan 432.111.860 dosis vaksin Covid-19 dan memvaksinasi penuh lebih dari 70 persen orang dewasa di seantero negeri, menurut data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) per Senin kemarin.
 
CDC mengklaim 223.944.369 warga AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sementara 194.001.108 lainnya telah divaksinasi lengkap.
 
Sebelumnya, Pfizer telah meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengizinkan pemberian vaksin penguat (booster) untuk semua warga Negeri Paman Sam berusia 18 tahun ke atas.
 
Saat ini, AS merekomendasikan vaksin booster bagi warga berusia 65 tahun ke atas, atau untuk orang dewasa berisiko tinggi terpapar Covid-19 karena adanya komorbid tertentu.
 
FDA kemungkinan baru akan mengizinkan permohonan Pfizer pada akhir November, menurut keterangan beberapa pejabat kesehatan kepada New York Times. Vaksin booster ini nantinya akan diberikan kepada seseorang sekitar enam bulan setelah pemberian dosis kedua.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan