"Dengan Sekjen dan Griffiths kita juga bicara masalah Myanmar bagaimana situasi Myanmar terutama tentunya dari sisi kemanusiannya, distribusi bantuan kemanusiaan," jelas Menlu Retno usai pertemuan bilateralnya dengan Menlu Belanda, pada Senin 19 September 2022 pagi di Markas PBB, di Kota New York, Amerika Serikat.
Terkait permasalahan ini, Menlu menyebut Wasekjen PBB, Griffiths akan melihat langsung kondisi di Myanmar pada pekan depan. Selanjutnya, Griffiths akan ke Indonesia dan bertemu dengan Menlu Retno untuk membahas isu tersebut.
"Martin Griffiths berencana akan pergi ke Myanmar minggu depan rencananya, dan setelah dari Myanmar kita akan ketemu lagi di Jakarta untuk kembali comparement," jelasnya.
Menlu menilai, isu ini menjadi penting mengingat Indonesia yang akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023 mendatang sehingga perlu mendorong implementasi dari lima poin konsensus yang telah dimandatkan oleh Pemimpin ASEAN pada April 2021 lalu. Di sisi lain, Menlu mengakui adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam isu ini.
"Tantangan mengenai bantuan kemanusiaan ini adalah bagaimana bantuan ini dapat mencapai semua pihak yang memerlukan dan kita tidak ingin bantuan kemanusiaan ini dipergunakan oleh junta militer untuk memperkuat posisi politiknya dia," tambah Menlu.
Selanjutnya, untuk memperkuat dan memperluas bantuan kemanusiaan ini, Menlu juga akan membahasnya dengan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Centre) dan juga dengan Sekretariat ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News