"Ledakan itu membakar tujuh kapal tanker minyak yang diangkut dengan kereta api ke Krimea," kata kantor berita Rusia TASS, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Jalan di sepanjang bagian jembatan itu juga rusak parah.
Jembatan sepanjang 19 kilometer ini memiliki makna simbolis bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, jembatan tersebut menjadi simbol nyata klaim Moskow di Semenanjung Krimea.
Tak hanya itu, jembatan ini adalah salah satu rute pasokan utama bagi Moskow untuk memindahkan peralatan militer ke Ukraina selatan.
Baca juga: Tiga Orang Tewas Akibat Ledakan Jembatan Penghubung Rusia-Krimea
Setelah ledakan, Putin menandatangani dekrit yang menyerukan keamanan yang diperketat untuk Jembatan Kerch dan untuk infrastruktur energi antara Krimea dan Rusia. Perintah presiden menempatkan dinas keamanan federal Rusia, FSB, yang bertanggung jawab atas upaya tersebut
Anggota parlemen Rusia dan pakar kebijakan luar negeri Leonid Sluzki menyebut ledakan yang merusak sebagian Jembatan Kerch sebagai 'serangan teroris'.
Sluzki mengatakan bahwa konsekuensi tidak akan terhindarkan, jika terbukti bahwa serangan itu dilakukan oleh Ukraina. Dia menambahkan, Rusia memiliki pengalaman memerangi teroris dan serangan di jembatan itu harus dicegah.
"Ini bisa menjadi tindakan terorisme negara yang, seperti yang kita lihat, mendapat tepuk tangan di ibu kota Eropa," kata Sluzki.
Saat ini, jembatan Krimea tersebut sudah dibuka kembali untuk kereta penumpang. Namun, jembatan tersebut masih tetap tertutup untuk truk sementara waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News