Harga bahan mentah untuk makanan terapi siap saji melonjak di tengah krisis pangan global yang dipicu perang dan pandemi.
“Tanpa adanya pendanaan tambahan dalam beberapa bulan ke depan, 600.000 anak mungkin kehilangan perawatan penting,” sebut UNICEF dalam pernyataan yang dikutip dari Yahoo News, Selasa 17 Mei 2022.
“Lonjakan harga itu bisa termasuk pasta racikan berenergi tinggi yang terbuat dari bahan-bahan seperti kacang tanah, minyak, gula, dan nutrisi tambahan,” imbuh UNICEF.
UNICEF tidak merinci berapa banyak tambahan pengeluaran yang diperlukan untuk mempertahankan program bantuan. Dikatakan bahwa sekotak nutrisi khusus yang berisi 150 paket rata-rata berharga sekitar USD41 (kisaran Rp600 ribu). Masing-masing kotak cukup untuk 6 hingga 8 minggu untuk menyembuhkan anak yang kekurangan gizi parah.
Di samping tekanan pada ketahanan pangan, termasuk perubahan iklim, kenaikan harga dapat menyebabkan tingkat kekurangan gizi parah.
"Dunia dengan cepat menjadi kotak kematian anak yang dapat dicegah dan anak yang menderita kurus (wasting)," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
Wasting parah, yakni anak-anak yang terlalu kurus dibanding tinggi badannya, menjangkit 13,6 juta anak di bawah 5 tahun, dan mengakibatkan 1 dari 5 kematian di antara kelompok usia ini.
Bahkan sebelum perang dan pandemi, dua pertiga anak tidak memiliki akses ke makanan terapi yang dibutuhkan untuk menyelamatkan hidupnya. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News