Senat AS desak Rusia dikeluarkan dari Dewan HAM PBB./AFP
Senat AS desak Rusia dikeluarkan dari Dewan HAM PBB./AFP

Senat AS Desak Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB

Marcheilla Ariesta • 29 Maret 2022 23:39
Washington: Setelah terancam didepak dari keanggotaan di G20 dan Organisasi Dagang Dunia (WTO), kini Rusia menghadapi ancaman dikeluarkan dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Hal tersebut disampaikan sejumlah anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat (AS).
 
Komite mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden mendorong penghapusan Rusia dari Dewan HAM PBB dengan alasan telah melakukan invasi ke Ukraina.
 
Dalam sebuah surat tertanggal kemarin, 28 Maret, delapan anggota Senat dari Demokrat dan empat Republik meminta Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, untuk memperkenalkan resolusi untuk menghapus Rusia dari badan tersebut.

Mereka mengutip banyaknya korban jiwa dan luka di Ukraina, serta parahnya kerusakan wilayah perumahan, rumah sakit, serta sekolah di negara tersebut. Dukungan untuk Ukraina adalah salah satu bidang kesepakatan bipartisan yang jarang terjadi di Kongres AS.
 
Bahkan, Partai Demokrat dan Republik di Kongres AS juga sepakat menyalurkan miliaran dolar untuk membantu pemerintah Ukraina.
 
"Tindakan cepat harus diambil untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika Serikat dan sekutu kami tidak akan mendukung serangan tanpa alasan terhadap warga sipil dan demokrasi," kata surat Senat tersebut yang dipimpin oleh ketua komite dari Partai Republik, Senator Jim Risch, dan ketua Demokratnya, Senator Bob Menendez.
 
Baca juga: Rusia Putuskan Akhiri Aktivitas Militer di Kiev dan Chernihiv
 
"Waktunya telah tiba bagi Rusia untuk tidak lagi memiliki kursi di Dewan," sambung mereka, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 29 Maret 2022.
 
Dalam surat itu, para senator mengatakan negara-negara yang terlibat dalam pola pelanggaran hak-hak yang berat dan sistemik dapat disingkirkan dengan dua per tiga suara di Majelis Umum PBB.
 
"Kami memohon kepada Anda untuk memperkenalkan resolusi di Majelis Umum PBB dalam menyerukan penghapusan Federasi Rusia dari UNHRC sesegera mungkin," tulis mereka.
 
Rusia telah memulai 'operasi khusus' ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Sejak saat itu hingga kini, Moskow membantah telah sengaja menargetkan warga sipil Ukraina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan