Saint Petersburg: Pemerintah Kota Saint Petersburg, Rusia mengucapkan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang bersikap netral dalam merespons situasi Rusia-Ukraina. Apresiasi ini disampaikan melalui Presiden Pemuda Asia Afrika (AAYG), Saddam Al-Jihad.
Saddam mendapat undangan dari pemerintah Saint Petersburg untuk berkunjung ke kota mereka.
"Indonesia sebagai tuan rumah G20 sudah mengambil keputusan yang tepat untuk tetap mengundang Rusia. Itu sikap yang netral," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Saint Petersburg, Igor Bodnarchuk, dalam pernyataan AAYG yang diterima Medcom.id, Jumat, 17 Juni 2022.
Igor mengatakan, Rusia dan Indonesia memiliki sejarah panjang. Ia berharap pertemuan dengan AAYG yang diketuai pemuda Indonesia ini dapat mempererat dan memperkokoh hubungan kedua negara.
"Kami mengajak Pemuda Asia Afrika untuk berkolaborasi khususnya menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan departemen pemuda Saint Petersburg," katanya.
"Kami akan mendukung dan segera dilaksanakan meskipun untuk tahap pertama melalui online karena waktu kalian terbatas di Saint Petersburg," imbuh Igor.
Saddam menyambut baik ajakan tersebut dan menindaklanjuti untuk segera membangun komunikasi ke pemerintahan pemuda Saint Petersburg. Ia menegaskan akan membangun kerjasama dengan pemerintahan Saint Petersburg.
"Visi kami, yakni membangun backdoor diplomacy dengan berbagai pihak. Melalui pendekatan budaya, beasiswa pendidikan, pariwisata, kita bisa bersama-sama membangun kerja sama untuk mempersiapkan generasi mendatang sebagaimana kami percaya bahwa sekitar 15 tahun kedepan adalah era kami," ucapnya.
Mengenai Krisis Rusia-Ukraina, ia mempertegas posisi dengan mendukung Rusia yang sedang mempertahankan kedaulatan dan stabilitas kawasan. Menurutnya, Amerika Serikat (AS) dan anggota NATO lainnya mendiskreditkan Rusia.
"Bahkan kami sangat mendukung rencana pembentukan G8 baru - Rusia, Tiongkok, Indonesia, Turki, Meksiko, Brasil, India dan Iran," kata Saddam.
"Harapannya, Rusia dapat merealisasikan forum internasioanal yang berfungsi sebagai pengimbang sekaligus penguatan ekonomi pada negara-negara maju dan berkembang secara berkesinambungan guna menjadi kekuatan baru dalam stabilitas perekonomian global," pungkasnya.
Saddam mendapat undangan dari pemerintah Saint Petersburg untuk berkunjung ke kota mereka.
"Indonesia sebagai tuan rumah G20 sudah mengambil keputusan yang tepat untuk tetap mengundang Rusia. Itu sikap yang netral," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Saint Petersburg, Igor Bodnarchuk, dalam pernyataan AAYG yang diterima Medcom.id, Jumat, 17 Juni 2022.
Igor mengatakan, Rusia dan Indonesia memiliki sejarah panjang. Ia berharap pertemuan dengan AAYG yang diketuai pemuda Indonesia ini dapat mempererat dan memperkokoh hubungan kedua negara.
"Kami mengajak Pemuda Asia Afrika untuk berkolaborasi khususnya menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan departemen pemuda Saint Petersburg," katanya.
"Kami akan mendukung dan segera dilaksanakan meskipun untuk tahap pertama melalui online karena waktu kalian terbatas di Saint Petersburg," imbuh Igor.
Saddam menyambut baik ajakan tersebut dan menindaklanjuti untuk segera membangun komunikasi ke pemerintahan pemuda Saint Petersburg. Ia menegaskan akan membangun kerjasama dengan pemerintahan Saint Petersburg.
"Visi kami, yakni membangun backdoor diplomacy dengan berbagai pihak. Melalui pendekatan budaya, beasiswa pendidikan, pariwisata, kita bisa bersama-sama membangun kerja sama untuk mempersiapkan generasi mendatang sebagaimana kami percaya bahwa sekitar 15 tahun kedepan adalah era kami," ucapnya.
Mengenai Krisis Rusia-Ukraina, ia mempertegas posisi dengan mendukung Rusia yang sedang mempertahankan kedaulatan dan stabilitas kawasan. Menurutnya, Amerika Serikat (AS) dan anggota NATO lainnya mendiskreditkan Rusia.
"Bahkan kami sangat mendukung rencana pembentukan G8 baru - Rusia, Tiongkok, Indonesia, Turki, Meksiko, Brasil, India dan Iran," kata Saddam.
"Harapannya, Rusia dapat merealisasikan forum internasioanal yang berfungsi sebagai pengimbang sekaligus penguatan ekonomi pada negara-negara maju dan berkembang secara berkesinambungan guna menjadi kekuatan baru dalam stabilitas perekonomian global," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News