Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (tengah) saat menghadiri sebuah parade militer di Minsk, 3 Juli 2018. (Foto: Sergei Gapon/AFP/Getty)
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (tengah) saat menghadiri sebuah parade militer di Minsk, 3 Juli 2018. (Foto: Sergei Gapon/AFP/Getty)

NATO Bantah Ada Pasukan Asing di Perbatasan Belarusia

Willy Haryono • 23 Agustus 2020 10:12
Brussels: Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membantah tuduhan Presiden Alexander Lukashenko mengenai adanya pasukan asing yang sedang mengumpulkan kekuatan di perbatasan Belarusia. NATO menegaskan pernyataan Lukashenko tersebut merupakan tuduhan tak berdasar.
 
Berpakaian militer, Lukashenko mendatangi salah satu kamp dan meminta seluruh pasukan nasional untuk "bersiaga penuh." Pernyataan disampaikan saat aksi protes mengecam hasil pemilihan umum presiden Belarusia dua pekan lalu berlanjut hingga Sabtu 22 Agustus.
 
Demonstran mendesak Lukashenko untuk mundur karena dinilai telah berbuat curang dalam pilpres lalu. Komisi Elektoral Belarusia menyatakan Lukashenko sebagai pemenang dengan raihan 80,1 persen suara, sedangkan capres oposisi Svetlana Tikhanovskaya hanya 10,12 persen.

Kemenangan Lukashenko disambut unjuk rasa masif di ibu kota Minsk dan wilayah lainnya di Belarusia. Lukashenko, yang sudah berkuasa di Belarusia sejak 26 tahun terakhir, menuding demonstrasi ini digerakkan kekuatan asing, salah satunya NATO.
 
Lukashenko menuding NATO berusaha memecah-belah Belarusia dan menggulingkan dirinya. Ia mengatakan pasukan di Polandia dan Lithuania sudah bersiap untuk bergerak ke arah Belarusia.
 
"Mereka (NATO) berusaha menggoyang situasi di dalam negara ini dan berusaha menggulingkan pemerintahan," kata Lukashenko. Ia telah memerintahkan jajaran militer untuk "mengambil segala tindakan tegas untuk melindungi integritas nasional."
 
NATO membantah klaim Lukashenko, dan menegaskan pihaknya "bukan merupakan ancaman bagi Belarusia atau negara lain." NATO menekankan bahwa pasukan mereka disiagakan murni untuk pertahanan.
 
"Rezim (Lukashenko) berusaha mengalihkan perhatian dari masalah internal Belarusia dengan cara apapun, termasuk pernyataan tak berdasar mengenai adanya ancaman eksternal," ucap Presiden Lithuania Gitanas Nauseda kepada kantor berita AFP.
 
Kantor kepresidenan Polandia juga mengungkapkan pernyataan senada terkait klaim Lukashenko. "Polandia sama sekali tidak memiliki niat seperti itu," ungkap kantor kepresidenan Polandia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan