Menurut keterangan Komando Eropa AS, insiden yang melibatkan tiga pesawat itu terjadi pada Jumat 28 Agustus pagi waktu setempat.
"Dua jet Su-27 milik Rusia telah melakukan manuver tidak aman dan tidak profesional karena mereka menerbangkan pesawat hanya berjarak 30 meter dari B-52 bomber," ujar keterangan resmi Pentagon, dilansir dari laman Yeni Safak, Minggu 30 Agustus 2020.
Jenderal Jeff Harrigian dari Angkatan Udara AS untuk wilayah Eropa dan Afrika mengecam insiden tersebut. Menurutnya, manuver dua jet Rusia tersebut berpotensi memicu tabrakan udara.
Meski secara teknis kedua jet itu terbang di zona udara internasional, Harrigian meminta Rusia untuk bertindak profesional dan mengikuti aturan penerbangan internasional.
"Mereka membahayakan keselamatan penerbangan. Kami berharap mereka dapat beroperasi sesuai standar internasional demi memastikan keselamatan dan mencegah kecelakaan," tegas Harrigian.
Enam pesawat B-52 bomber milik AS diterbangkan di sejumlah negara Eropa sebagai bentuk dari dukungan terhadap anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Mengenai hubungan AS dengan NATO, Presiden Donald Trump berulang kali mengkritik sejumlah negara anggota blok tersebut untuk berkontribusi lebih banyak dalam hal pendanaan.
Trump telah memerintahkan Pentagon untuk memangkas jumlah personel militer di Jerman. Trump mengaku melakukannya karena Berlin gagal menyisihkan dua persen dari total Produk Domestik Bruto untuk pertahanan NATO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News