Menlu Retno Marsudi berikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB. Foto: UN
Menlu Retno Marsudi berikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB. Foto: UN

Menlu Retno Sindir Netanyahu Ingin Perang Terus Berlanjut

Fajar Nugraha • 28 September 2024 23:34
New York: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SU PBB). Dalam pembukaannya Menlu Retno langsung sindir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang tidak menginginkan perdamaian dari Timur Tengah.
 
“Ini adalah kesempatan terakhir saya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia untuk mewakili negara saya berbicara di hadapan Majelis Umum PBB,” ujar Menlu Retno, dikutip dari YouTube United Nations, Sabtu 28 September 2024.
 
“Satu dekade penuh tantangan, tetapi di saat yang sama, satu dekade penuh kontribusi Indonesia dalam menangani berbagai isu global. Salah satunya adalah Palestina,” kata Menlu Retno.

Dengan tegas Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia tidak bisa, duduk diam dan bersantai melihat ketidakadilan yang terus dilakukan terhadap rakyat Palestina. Indonesia selalu dan akan selalu berdiri bersama rakyat Palestina untuk meraih hak mereka untuk memiliki negara Palestina yang merdeka.
 
“Saat saya berbicara sekarang, lebih dari 41 ribu orang di Gaza telah terbunuh, situasi di Tepi Barat, Lebanon, semakin memburuk. Apakah itu tidak cukup?,” tanya Menlu Retno.
 
“Apakah Dewan Keamanan hanya akan mengambil tindakan untuk menghentikan kekejaman Israel?” imbuhnya.
 
“Ketika semua warga Palestina mengungsi atau ketika seratus ribu warga Palestina terbunuh. Atau ketika konflik bersenjata regional meletus?
 
“Itu sudah terlambat!” tegas Menlu.
 
“PM Netanyahu kemarin menyebutkan dan saya kutip: ‘Bahwa Israel mencari perdamaian…Benarkah?…Bagaimana kita bisa percaya pernyataan itu?,” sindir Menlu.
 
Menlu menambahkan, saat Netanyahu pidato di SUPBB, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Beirut.
 
Bagi Menlu, PM Netanyahu ingin perang terus berlanjut. “Kita harus menghentikannya…Saya ulangi, kita harus menghentikannya. Kita harus menekan Israel untuk kembali ke solusi politik untuk solusi dua negara,” tegas Menlu Retno.
 
Isu Palestina saat ini memang menjadi perhatian luas. Mayoritas anggota PBB sangat mendukung solusi dua negara. Bagi Indonesia, inilah saat yang tepat untuk mewujudkannya.
 
Mengakui Negara Palestina adalah hal yang paling tidak dapat dilakukan komunitas internasional sekarang, untuk memberi Palestina kedudukan yang sama di panggung dunia dan untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan kekejaman mereka.
 
Oleh karena itu, Indonesia mendesak negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk melakukannya sekarang.
 
“Jika setiap dari kita melakukannya, pasti akan memberikan dampak. Pengakuan Palestina hari ini adalah investasi yang akan menghasilkan dunia yang lebih damai, adil, dan manusiawi di masa mendatang,” kata Menlu Retno.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan