Media-media besar AS menyatakan Biden sebagai pemenang pada Sabtu kemarin. Saat ini, perolehan electoral college atau suara elektoral Biden sudah mencapai 290, jauh melebihi 270 yang dibutuhkan untuk menang.
Dilansir dari laman Ahval pada Senin, 9 November 2020, sejumlah analis meyakini Turki akan lebih banyak merugi jika AS dipimpin Biden. Ini dikarenakan Biden diyakini akan mempertegas posisi AS terhadap intervensi militer asing Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan kedekatan Ankara dengan Rusia.
Erdogan selama ini menggunakan hubungan baiknya dengan Trump untuk melakukan intervensi militr di Suriah, Libya, Mediterania timur, dan yang terbaru di Nagorno-Karabakh.
Desember lalu, Biden menyuarakan pendekatan baru terhadap Erdogan dan juga mengkritik kedekatannya dengan Rusia.
Baca: Putin Bungkam Atas Kemenangan Biden, Penanda Ketegangan di Masa Depan
Ucapan selamat dari Turki tidak datang dari kubu pemerintah, melainkan oposisi. Kemal Kilicdaroglu, pemimpin dari partai oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik CHP), mengucapkan selamat kepada Biden via Twitter dengan menggunakan bahasa Turki dan Inggris.
"Saya berharap dapat memperkuat hubungan Turki-Amerika dan aliansi strategis kita," ujar Kilicdaroglu.
Partai berkuasa Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), mengkritik ucapan selamat tersebut. Menurutnya, oposisi tidak pernah sekali pun mengucapkan selamat kepada Erdogan yang telah berkali-kali menang di Turki.
Langkah CHP diikuti partai lainnya, Partai Demokratik Rakyat Kurdi (HDP). "Mewakili Partai Demokratik Rakyat, kami mengucapkan selamat kepada Anda sebagai pemenang pemilihan umum presiden Amerika Serikat," tutur dua wakil pendiri HDP, Pervin Buldan dan Mithat Sancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News