New York: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin 30 November. Berbagai isu dibahas oleh keduanya.
Tim transisi Biden kedua tokoh membahas perlunya kemitraan yang diperkuat untuk memerangi pandemi covid-19 dan perubahan iklim. Ini adalah dua isu di mana Presiden Donald Trump menghindari pendekatan multilateral.
Trump menyebut perubahan iklim sebagai ‘tipuan’ dan pada 2017 menarik AS keluar dari kesepakatan global untuk mengatasi perubahan iklim - keputusan yang mulai berlaku pada 4 November. Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut, yang telah disepakati pada 2015.
Trump juga memotong pendanaan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan juga mengumumkan rencana AS untuk menarik diri dari badan global tersebut, keputusan yang akan berlaku pada Juli tahun depan.
Tidak hanya itu, Trump menuduh WHO menjadi boneka Tiongkok di tengah pandemi virus korona. Biden mengatakan dia akan membatalkan keputusan Trump.
“Biden dan Guterres juga membahas menangani kebutuhan kemanusiaan, memajukan pembangunan berkelanjutan, menegakkan perdamaian dan keamanan dan menyelesaikan konflik dan mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia,” tim transisi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa 1 Desember 2020.
“Presiden terpilih juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam kepada Guterres tentang meningkatnya kekerasan di Ethiopia dan risiko yang ditimbulkan kepada warga sipil,” sebut pernyataan itu.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memuji pasukannya pada Senin karena mengusir gerakan milisi di utara. Tetapi pemimpin pasukan Tigrayan mengatakan mereka masih melawan di tengah kekhawatiran konflik gerilya yang berlarut-larut.
Perang selama hampir sebulan telah menewaskan ratusan dan mungkin ribuan orang, mengirim pengungsi ke Sudan, menjebak Eritrea dan memicu persaingan di antara berbagai kelompok etnis Ethiopia.
Guterres berbicara dengan Abiy pada Minggu, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, menyerukan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia dan akses bantuan kemanusiaan.
"Sekretaris jenderal juga mengatakan bahwa Ethiopia membutuhkan rekonsiliasi sejati, tanpa diskriminasi, di mana setiap komunitas harus merasa dihormati dan menjadi bagian dari Ethiopia," kata Dujarric kepada wartawan, Senin.
Tim transisi Biden kedua tokoh membahas perlunya kemitraan yang diperkuat untuk memerangi pandemi covid-19 dan perubahan iklim. Ini adalah dua isu di mana Presiden Donald Trump menghindari pendekatan multilateral.
Trump menyebut perubahan iklim sebagai ‘tipuan’ dan pada 2017 menarik AS keluar dari kesepakatan global untuk mengatasi perubahan iklim - keputusan yang mulai berlaku pada 4 November. Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut, yang telah disepakati pada 2015.
Trump juga memotong pendanaan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan juga mengumumkan rencana AS untuk menarik diri dari badan global tersebut, keputusan yang akan berlaku pada Juli tahun depan.
Tidak hanya itu, Trump menuduh WHO menjadi boneka Tiongkok di tengah pandemi virus korona. Biden mengatakan dia akan membatalkan keputusan Trump.
“Biden dan Guterres juga membahas menangani kebutuhan kemanusiaan, memajukan pembangunan berkelanjutan, menegakkan perdamaian dan keamanan dan menyelesaikan konflik dan mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia,” tim transisi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa 1 Desember 2020.
“Presiden terpilih juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam kepada Guterres tentang meningkatnya kekerasan di Ethiopia dan risiko yang ditimbulkan kepada warga sipil,” sebut pernyataan itu.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memuji pasukannya pada Senin karena mengusir gerakan milisi di utara. Tetapi pemimpin pasukan Tigrayan mengatakan mereka masih melawan di tengah kekhawatiran konflik gerilya yang berlarut-larut.
Perang selama hampir sebulan telah menewaskan ratusan dan mungkin ribuan orang, mengirim pengungsi ke Sudan, menjebak Eritrea dan memicu persaingan di antara berbagai kelompok etnis Ethiopia.
Guterres berbicara dengan Abiy pada Minggu, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, menyerukan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia dan akses bantuan kemanusiaan.
"Sekretaris jenderal juga mengatakan bahwa Ethiopia membutuhkan rekonsiliasi sejati, tanpa diskriminasi, di mana setiap komunitas harus merasa dihormati dan menjadi bagian dari Ethiopia," kata Dujarric kepada wartawan, Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News