Hingga Senin malam, tumpukan salju setebal 48 sentimeter terpantau di beberapa wilayah New Jersey dan Pennsylvania, dan 43 cm di New York City.
Dikutip dari laman BBC pada Selasa, 2 Februari 2021, otoritas New York City dan New Jersey sama-sama telah mendeklarasikan status darurat. Badan Cuaca Nasional AS mengatakan badai salju ini akan bergerak ke arah New England, sebelum nantinya mulai melemah pada Selasa ini.
Tiupan angin dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam diprediksi masih akan melanda pesisir timur AS untuk beberapa hari ke depan.
Wali Kota New York City Bill de Blasio telah mengeluarkan larangan perjalanan non-esensial. Untuk Selasa ini, seluruh sekolah di New York City ditutup total.
Baca: Terdingin dalam 20 Tahun, Suhu Ekstrem Spanyol Tewaskan 7 Orang
Gubernur New York Andrew Cuomo telah mendeklarasikan status darurat untuk New York City dan 44 wilayah lainnya. "Situasi saat ini berbahaya," kata Cuomo dalam sebuah konferensi pers.
"Situasi saat ini dapat mengancam nyawa, dan bisa tiba-tiba memburuk," lanjutnya.
Di New Jersey, Gubernur Philip Murphy menghentikan operasional bus dan kereta api sejak Senin.
Lebih dari 1.600 penerbangan telah dibatalkan di beberapa bandara besar yang dilalui terjangan badai. Bandara-bandara terdampak di antaranya adalah Bandara Internasional Newark Liberty, Bandara John F Kennedy, dan Bandara Internasional Philadelphia.
Sejak Senin pagi, semua penerbangan di bandara La Guardia telah dihentikan sementara.
Badai juga menghentikan distribusi vaksin di Connecticut, New Jersey, Rhode Island, Philadelphia, beberapa bagian Washington DC, dan New York. Khusus di New York City, vaksinasi covid-19 dibatalkan sepanjang Selasa ini.
De Blasio menyebut kondisi cuaca saat ini "tidak aman" bagi orang lanjut usia yang ingin menerima vaksin covid-19 di pusat-pusat vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News