Polisi Turki berjaga di sekitar lokasi bom bunuh diri. (AFP)
Polisi Turki berjaga di sekitar lokasi bom bunuh diri. (AFP)

Kelompok Militan Kurdi Akui Bertanggung Jawab Atas Bom Bunuh Diri di Turki

Marcheilla Ariesta • 02 Oktober 2023 08:11
Ankara: Dua penyerang yang meledakkan bom di depan gedung pemerintahan Turki di Ankara dilaporkan tewas. Kelompok militan Kurdi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
 
Insiden yang terjadi pada Minggu, 1 Oktober pagi waktu setempat itu menyebabkan dua petugas polisi terluka. Pihak berwenang menyebutnya sebagai serangan teroris pertama di ibu kota dalam beberapa tahun terakhir.
 
Rekaman CCTV menunjukkan sebuah kendaraan berhenti di gerbang utama Kementerian Dalam Negeri dan salah satu pelakunya berjalan cepat menuju gedung sebelum meledak. Sedangkan, seorang lainnya tetap berada di jalan.
Ledakan itu menewaskan salah satu penyerang dan pihak berwenang "menetralisir" pelaku lainnya. 
 
Dalam pidatonya pada pembukaan sidang parlemen baru beberapa jam kemudian, Presiden Tayyip Erdogan menyebut serangan pagi hari itu sebagai "upaya terbaru" untuk meneror Turki.
 
“Mereka yang mengancam perdamaian dan keamanan warga negara belum mencapai tujuannya dan tidak akan pernah mencapai tujuannya,” katanya.
 
Situs web ANF News, yang dekat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), mengatakan sebuah kelompok bernama 'Batalyon Abadi' telah melakukan serangan itu, mengutip pernyataan PKK.
 
Pernyataan tersebut menggambarkan pemboman tersebut sebagai 'serangan bunuh diri' yang direncanakan bertepatan dengan pembukaan parlemen. "Dilakukan oleh tim kami yang terkait dengan Batalyon Abadi, kata pernyataan itu, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 2 Oktober 2023.
 
PKK ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka melancarkan pemberontakan di tenggara Turki pada 1984 dan lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik itu.
 
Pengeboman di Ataturk Boulevard adalah yang pertama terjadi di Ankara sejak tahun 2016, ketika rentetan serangan mematikan melanda negara tersebut. Video setelahnya menunjukkan kendaraan kargo Renault diparkir di sana, jendela pecah dan pintu terbuka, di tengah puing-puing dan dikelilingi oleh tentara, ambulans, truk pemadam kebakaran, dan kendaraan lapis baja.
 
Baca juga: Erdogan: Teroris Tidak akan Menang di Turki
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(FJR)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif