Prigozhin membuat klaimnya pada Jumat kemarin, ketika sebagian besar tentara bayaran Wagner mundur dari kota Bakhmut, setelah berbulan-bulan berlangsungnya pertempuran berdarah yang menelan banyak korban. Posisi Wagner di Bakhmut kini diserahkan kepada tentara Rusia, kata Prigozhin.
Menulis di Telegram, Prigozhin mengatakan anak buahnya telah menemukan 12 lokasi di daerah belakang Bakhmut pasukan Rusia menanam berbagai alat peledak, termasuk ratusan ranjau anti-tank.
Ketika ditanya mengapa ranjau diletakkan dan bahan peledak dipasang, pejabat kementerian pertahanan Rusia mengindikasikan bahwa itu adalah perintah dari atasan mereka, kata Prigozhin.
"Tidak perlu menanam ranjau jika tujuannya untuk menghalangi musuh, karena (lokasi yang dimaksud) ada di area belakang," kata Prigozhin.
"Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa ranjau-ranjau ini diperuntukkan bagi unit Wagner," sambungnya, dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 3 Juni 2023.
Sejauh ini, kata Prigozhin, tidak ada ranjau yang meledak dan tidak ada satu orang pun yang terluka.
Kemenhan Rusia belum bersedia untuk berkomentar saat dimintai keterangan perihal tuduhan Wagner.
Prigozhin mengeluh selama berbulan-bulan bahwa anak buahnya tidak diberi cukup amunisi oleh petinggi Rusia dalam operasi perebutan kota Bakhmut. Ia juga pernah mengeklaim bahwa para pejuangnya didiskriminasi.
Kritik bos Wagner yang sering sarat sumpah serapah terhadap kepemimpinan militer Rusia itu pernah dikritik komandan pro-Moskow lainnya yang telah bertempur di Ukraina. Hal ini mengindikasikan meningkatnya perpecahan signifikan di kalangan sekutu Rusia dalam perang di Ukraina.
Baca juga: Drone Ukraina Bobol ke Moskow, Pimpinan Wagner Kritik Pejabat Militer Rusia
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News