Oman mengutuk serangan udara tersebut, begitu juga dengan dan kelompok pejuang Palestina Hamas serta Jihad Islam. Kelompok Hizbullah asal Lebanon juga melontarkan kecaman serupa.
Melansir dari Anadolu Agency, Sabtu, 13 Januari 2024, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan "keprihatinan mendalam mengenai operasi militer yang terjadi di wilayah Laut Merah dan serangan udara yang menghantam beberapa lokasi di Yaman."
Pernyataan tersebut menekankan "pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Laut Merah, yang kebebasan navigasinya merupakan tuntutan internasional, dan membahayakan kepentingan seluruh dunia." Riyadh juga mendesak pihak-pihak terkait untuk "menahan diri dan menghindari eskalasi di wilayah tersebut."
Kuwait mengatakan pihaknya memiliki "keprihatinan besar akan terus mengamati perkembangan di kawasan Laut Merah menyusul serangan yang menargetkan beberapa lokasi di Yaman."
Pernyataan tersebut menekankan, "pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Laut Merah dan menjamin kebebasan navigasi di semua jalur perairan penting," seraya menekankan "pentingnya deeskalasi segera dan memprioritaskan akal sehat untuk mencegah bahaya yang dapat mengancam kebebasan navigasi di kawasan ini, yang menjadi andalan sebagian besar negara di seluruh dunia."
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa "Yordania memantau dengan cermat perkembangan di kawasan Laut Merah, dan dampaknya terhadap keamanan regional secara umum."
"Hal ini menggarisbawahi hubungan saling ketergantungan antara stabilitas dan keamanan kawasan, dengan agresi Israel di Gaza dan kebrutalannya, serta pelanggaran hak-hak rakyat Palestina, menjadi ancaman terbesar," sambung dia.
Sementara itu, AS dan Inggris mengatakan bahwa menggempur Houthi merupakan bentuk 'aksi defensif' dalam melawan Houthi yang terus menargetkan sejumlah kapal komersil terkait Israel di Laut Merah.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyebut serangan terhadap Houthi di Yaman sebagai langkah wajar dan tepat.
Baca juga: AS-Inggris Hantam Yaman, 47 WNI di Wilayah Serangan Tetap Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News