Helikopter militer Houthi mendekati sebuah kapal kargo di Laut Merah. Foto: Houthi Military Media
Helikopter militer Houthi mendekati sebuah kapal kargo di Laut Merah. Foto: Houthi Military Media

Atasi Serangan Kapal Kargo, Inggris-AS Jatuhkan Sanksi ke Tokoh Senior Houthi

Fajar Nugraha • 26 Januari 2024 09:37
London: Inggris dan Amerika Serikat (AS) pada Kamis 25 Januari 2024 telah menjatuhkan sanksi terkoordinasi terhadap empat tokoh penting Pemberontak Houthi. Keempat tokoh itu dikenal atas peran mereka dalam mendukung atau mengarahkan serangan terhadap pelayaran komersial di Laut Merah.
 
Serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran telah mengganggu pelayaran global dan memicu ketakutan terhadap inflasi global. Mereka juga memperdalam kekhawatiran bahwa dampak perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.
 
Mereka yang dijatuhi sanksi adalah Menteri Pertahanan Houthi Mohamed Nasser al-Atifi, Komandan Angkatan Laut Houthi Muhammad Fadl Abd Al-Nabi, kepala pasukan pertahanan pantai Muhammad Ali al-Qadiri dan Muhammad Ahmad al-Talibi. Bagi AS dan Inggris tokoh-tokoh itu digambarkan sebagai direktur pengadaan pasukan Houthi.

“Bersama sekutu kami, kami akan terus menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas tindakan Houthi yang tidak dapat diterima dan ilegal, yang membahayakan nyawa pelaut yang tidak bersalah dan mengganggu pengiriman bantuan kepada rakyat Yaman,” Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, yang sedang melakukan kunjungan ke Yaman, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 26 Januari 2024.
 
Baca: AS Hancurkan 2 Rudal Houthi yang Hendak Diluncurkan ke Laut Merah.

 
Sanksi tersebut bertujuan untuk mengganggu kemampuan mereka melakukan serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah dan meningkatkan perdamaian, stabilitas dan keamanan Yaman, kata Inggris.
 
Kementerian Keuangan AS mengatakan, al-Atifi telah secara terbuka memperingatkan Houthi akan mengubah Laut Merah menjadi kuburan sebagai tanggapan atas tindakan apa pun terhadap Yaman yang dilakukan oleh koalisi angkatan laut pimpinan AS yang bertujuan membantu menjaga lalu lintas komersial.
 
Al-Talibi terlibat dalam upaya penyelundupan senjata, rudal, drone, dan barang-barang lainnya yang disediakan Iran ke Yaman, kata AS.
 
“Serangan teroris yang terus-menerus dilakukan Houthi terhadap kapal dagang dan awak sipil mereka mengancam akan mengganggu rantai pasokan internasional dan kebebasan navigasi, yang sangat penting bagi keamanan, stabilitas, dan kemakmuran global,” ujar Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Keuangan Intelijen Brian Nelson mengatakan dalam sebuah pernyataan.
 
“Aksi bersama hari ini dengan Inggris menunjukkan tindakan kolektif kami dalam memanfaatkan semua pihak berwenang untuk menghentikan serangan-serangan ini,” imbuh ke Nelson.
 
Tindakan AS tersebut membekukan aset-aset yang berbasis di AS milik orang-orang yang dijadikan target dan secara umum melarang warga Amerika berurusan dengan mereka. Inggris mengatakan mereka akan dikenakan pembekuan aset, embargo senjata, dan larangan bepergian.
 
Pada Senin, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan baru di Yaman, menargetkan situs penyimpanan bawah tanah Houthi serta kemampuan rudal dan pengawasan yang digunakan oleh kelompok yang bersekutu dengan Iran terhadap pengiriman Laut Merah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan