“Pada Senin 8 Juli 2024 waktu setempat, pasukan Rusia menembakkan lebih dari 40 rudal yang menargetkan berbagai kota dan merusak infrastruktur, bangunan komersial dan perumahan di berbagai kota Ukraina,” kata Presiden Volodymyr Zelensky, seperti dikutip ABC News.
Sementara otoritas Kota Kyiv mengatakan, tujuh orang tewas dan sedikitnya 25 orang cedera dalam serangan di ibu kota tersebut.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan serangan terhadap Kyiv adalah salah satu yang terberat sejak dimulainya invasi Rusia.
"Ini adalah salah satu serangan terburuk. Anda dapat melihat: ini adalah rumah sakit anak-anak," kata Klitschko saat berdiri di dekat sebuah bangunan yang rusak parah.
Di Kryviy Rih, kota kelahiran Zelensky, 10 orang tewas dan 31 lainnya luka-luka, kata Wali Kota Oleksandr Vilkul.
Tiga orang lainnya tewas di Pokrovsk di Ukraina timur ketika rudal menghantam fasilitas industri, kata gubernur daerah Donestk.
"Semua layanan dilibatkan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang," kata Zelensky di aplikasi pesan Telegram.
"Dan seluruh dunia harus menggunakan semua tekadnya untuk akhirnya mengakhiri serangan Rusia,” imbuh Zelensky.
Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil.
Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andrii Yermal, mengatakan serangan itu terjadi pada saat banyak orang berada di jalan-jalan kota. Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan penilaian resmi tentang konsekuensi serangan itu masih dilakukan.
Ledakan juga dilaporkan oleh pejabat setempat di wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina bagian tengah.
Serangan besar terhadap Ukraina terjadi saat Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk membahas kemungkinan kesepakatan damai Ukraina, dengan melakukan kunjungan tak terduga ke Beijing.
Serangan itu juga terjadi menjelang pertemuan puncak NATO selama tiga hari di Washington, yang akan membahas cara meyakinkan Ukraina akan dukungan tak tergoyahkan aliansi tersebut dan memberi harapan kepada Ukraina bahwa negara mereka dapat melewati konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Rumah sakit anak terbesar di Ukraina
Rumah sakit yang rusak akibat serangan itu adalah fasilitas medis anak terbesar di Ukraina. Jendela-jendela pecah dan panel-panel rusak parah.Orang tua yang menggendong bayi berjalan ke jalan, linglung dan terisak-isak.
"Kami mendengar ledakan, lalu kami dihujani puing-puing," kata Svitlaka Kravchenko, 33 setelah dia dan suaminya, Viktor, keluar dari tempat penampungan.
Bayi mereka yang berusia dua bulan tidak terluka, tetapi ibunya menderita luka-luka dan mobil mereka terkubur seluruhnya di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di seberang halaman dari bangsal utama.
"Itu menakutkan. Saya tidak bisa bernapas, saya mencoba menutupi (bayi saya). Saya mencoba menutupinya dengan kain ini agar dia bisa bernapas," kata Kravchenko.
Pemerintah daerah dan regional mengatakan fasilitas industri, infrastruktur, dan bangunan perumahan dan komersial rusak di Kyiy, Kryviy Rih, Dnipro, Pokrovsk, Kramatarosk, dan lainnya.
Serangan siang hari itu melibatkan rudal hipersonik Kinzhal, salah satu senjata Rusia paling canggih, kata angkatan udara Ukraina.
Kinzhal terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, sehingga sulit dicegat. Bangunan-bangunan kota dilaporkan berguncang akibat ledakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News