Brasilia: Polisi Brasil menemukan jenazah jurnalis Inggris Dom Phillips dan ahli adat Bruno Pereira setelah tersangka utama mengaku membunuh dan mengubur keduanya di hutan Amazon.
Tersangka, Amarildo da Costa de Oliveira alias Pelado, membawa penyidik ke titik dirinya mengubur korban pada Rabu, 15 Juni 2022.
Detektif Eduardo Alexandre Fontes mengatakan Pelado pada Selasa, 14 Juni 2022 merinci tindakan kriminal yang dilakukannya terhadap dua orang yang hilang pada 5 Juni.
Baca: Polisi Brasil Tangkap Tersangka Kedua, Diduga Bunuh Jurnalis Inggris di Amazon.
Dalam pengakuan tersangka, kedua korban dibunuh dengan senjata api. Identitas mayat yang ditemukan belum dikonfirmasi.
"Kami menemukan mayat tiga kilometer di dalam hutan," kata Guillermo Torres dari polisi Amazon, dilansir dari TRT World, Kamis, 16 Juni 2022.
Dia mengatakan polisi akan segera menangkap tersangka lain terkait kasus ini.
Torres menyebut perahu dua korban itu belum ditemukan, tapi polisi mengetahui perkiraan lokasi kapal disembunyikan oleh para pelaku yang terlibat.
"Mereka menaruh kantong-kantong berisi tanah di kapal sehingga kapal itu akan tenggelam," katanya.
Ketika polisi federal mengumumkan akan menggelar konferensi pers, rekan-rekan Pereira mengadakan penjagaan di luar markas besar badan urusan adat pemerintah Brasil di Brasilia.
Pereira sebelumnya sedang cuti dari lembaga tersebut.
Sementara Phillips, seorang reporter lepas yang pernah menulis untuk Guardian dan the Washington Post, tengah melakukan penelitian untuk buku tentang perjalanan dengan Pereira, mantan kepala suku yang terisolasi.
Keduanya berada di daerah hutan terpencil dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru, disebut sebagai Lembah Javari, yang merupakan tempat tinggal suku terisolasi terbesar di dunia. Wilayah ini pernah diserbu oleh nelayan, pemburu, penebang, dan penambang ilegal, dan polisi menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba.
Dua tersangka dengan hubungan saudara, Amarildo dan Oseney da Costa de Oliveira terlihat bertemu di sungai Itacoai, tak lama setelah Phillips dan Pereira lewat pada tanggal 5 Juni, sebagaimana disampaikan seorang saksi.
Laporan polisi mencantumkan bahwa saksi mendengar Pereira mengatakan dirinya diancam Pelado. (Kaylina Ivani)
Tersangka, Amarildo da Costa de Oliveira alias Pelado, membawa penyidik ke titik dirinya mengubur korban pada Rabu, 15 Juni 2022.
Detektif Eduardo Alexandre Fontes mengatakan Pelado pada Selasa, 14 Juni 2022 merinci tindakan kriminal yang dilakukannya terhadap dua orang yang hilang pada 5 Juni.
Baca: Polisi Brasil Tangkap Tersangka Kedua, Diduga Bunuh Jurnalis Inggris di Amazon.
Dalam pengakuan tersangka, kedua korban dibunuh dengan senjata api. Identitas mayat yang ditemukan belum dikonfirmasi.
"Kami menemukan mayat tiga kilometer di dalam hutan," kata Guillermo Torres dari polisi Amazon, dilansir dari TRT World, Kamis, 16 Juni 2022.
Dia mengatakan polisi akan segera menangkap tersangka lain terkait kasus ini.
Torres menyebut perahu dua korban itu belum ditemukan, tapi polisi mengetahui perkiraan lokasi kapal disembunyikan oleh para pelaku yang terlibat.
"Mereka menaruh kantong-kantong berisi tanah di kapal sehingga kapal itu akan tenggelam," katanya.
Ketika polisi federal mengumumkan akan menggelar konferensi pers, rekan-rekan Pereira mengadakan penjagaan di luar markas besar badan urusan adat pemerintah Brasil di Brasilia.
Pereira sebelumnya sedang cuti dari lembaga tersebut.
Sementara Phillips, seorang reporter lepas yang pernah menulis untuk Guardian dan the Washington Post, tengah melakukan penelitian untuk buku tentang perjalanan dengan Pereira, mantan kepala suku yang terisolasi.
Keduanya berada di daerah hutan terpencil dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru, disebut sebagai Lembah Javari, yang merupakan tempat tinggal suku terisolasi terbesar di dunia. Wilayah ini pernah diserbu oleh nelayan, pemburu, penebang, dan penambang ilegal, dan polisi menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba.
Dua tersangka dengan hubungan saudara, Amarildo dan Oseney da Costa de Oliveira terlihat bertemu di sungai Itacoai, tak lama setelah Phillips dan Pereira lewat pada tanggal 5 Juni, sebagaimana disampaikan seorang saksi.
Laporan polisi mencantumkan bahwa saksi mendengar Pereira mengatakan dirinya diancam Pelado. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News