Jika tidak ada kandidatt yang meraih lebih dari 50 persen suara, maka putaran kedua akan digelar pada 19 Juni mendatang.
Dikutip dari BBC, kandidat terdepan dalam berbagai survei di Kolombia adalah senator Gustavo Petro. Ia maju sebagai capres dari koalisi partai-partai sayap kiri yang tergabung dalam Pakta Historis.
Pria 62 tahun itu sudah pernah maju sebagai capres. Di pilpres sebelumnya, ia berhasil maju ke putaran kedua namun kalah telak dari petahanan, Ivan Duque.
Empat tahun berlalu, popularitas Petro terus meningkat selama pemerintahan Duque. Belakangan, ia berhasil menang secara meyakinkan dalam pemilihan internal partai lewat raihan 80,5 persen suara.
Banyak warga Kolombia telah mengekspresikan ketidakpuasan terhadap para pemimpin saat ini. Sebuah survei terbaru mengindikasikan bahwa 73 persen warga Kolombia tidak puas dengan kepemimpinan Duque.
Petro berusaha menjawab keresahan warga dengan berjanji untuk memperbaiki keadaan negara. Salah satu slogan kampanyenya adalah "bergabung dengan perubahan," dan banyak warga Kolombia mengaku hendak melakukan hal tersebut di tempat pemungutan suara.
Namun masa lalu Pettr sebagai anggota pemberontak sayap kiri M-19 merupakan sesuatu yang tidak dapat dilupakan banyak warga Kolombia yang berhaluan konservatif.
Baca: 23 Orang Tewas dalam Pertempuran Antar Grup Pemberontak di Kolombia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News