"Kunjungan Presiden Rivlin akan menyoroti kemitraan kuat antara Amerika Serikat dan Israel serta hubungan mendalam pemerintah dan masyarakat kedua negara," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Minggu, 20 Juni 2021.
Ia mengatakan kunjungan Rivlin ini akan menjadi sebuah kesempatan bagi pemimpin dua negara dalam membicarakan berbagai tantangan global, termasuk isu-isu kawasan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Masa jabatan Rivlin akan berakhir pada 7 Juli mendatang usai parlemen Israel, Knesset, memilih Issac Herzog sebagai presiden baru. Herzog, mantan pemimpin Partai Buruh, akan menjadi presiden kedelapan Israel.
Baca: Parlemen Pilih Isaac Herzog Ganti Reuven Rivlin sebagai Presiden Israel
"Saat Presiden Rivlin semakin mendekati akhir masa jabatannya, kunjungan ini akan menghormati dedikasi yang telah diperlihatkan beliau dalam memperkuat persahabatan kedua negara," tutur Psaki.
Selain presiden, Israel juga memiliki perdana menteri baru pengganti Benjamin Netanyahu, Naftali Bennett. Bennett memimpin pemerintahan koalisi banyak partai, termasuk yang mendukung kepentingan etnis minoritas Arab di Israel.
Bennett menjadi PM Israel untuk dua tahun ke depan, sebelum nantinya digantikan oleh tokoh sentris Yair Lapid.
Walau terdepak dari jabatan PM, Netanyahu masih berada dalam posisi kuat sebagai oposisi karena pemerintahan Bennett hanya memiliki sedikit keunggulan kursi di Knesset.
Di malam saat dirinya digulingkan, Netanyahu mengatakan kepada semua orang di Knesset bahwa dirinya akan segera kembali.