Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (AFP)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (AFP)

WHO: Turunnya Kewaspadaan Covid-19 Dapat Picu Varian Baru yang Mematikan

Willy Haryono • 03 Desember 2022 15:16
Jenewa: Menurunnya kewaspdaan dan strategi dalam menghadapi penyebaran Covid-19 tahun ini menciptakan kondisi sempurna bagi kemunculan varian baru yang mematikan, ucap Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat, 2 Desember.
 
Pernyataan terbaru ini menandai perubahan intonasi dari WHO, beberapa bulan setelah Tedros mengatakan bahwa dunia sudah berada di posisi yang baik untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
 
"Kita sudah semakin dekat ke situasi di mana fase darurat pandemi sudah berakhir, tapi kita belum benar-benar sampai ke sana," kata Tedros, dikutip dari laman Asia One, Sabtu, 3 Desember 2022.

WHO mengestimasi bahwa sekitar 90 persen populasi dunia sudah memiliki imunitas di level tertentu terhadap SARS-CoV-2, entah itu didapat dari terinfeksi atau melalui vaksinasi.
 
"Kesenjangan tes dan vaksinasi terus menciptakan kondisi sempurna bagi kemunculan varian baru yang dapat memicu kematian signifikan," sebut Tedros.
 
Sementara itu, infeksi harian Covid-19 mencapai rekor tertinggi di Tiongkok dan mulai meningkat juga di beberapa wilayah Inggris belakangan ini. Padahal, kasus harian di kedua negara tersebut sempat menurun selama berbulan-bulan.
 
Pelonggaran tes dan aturan karantina Covid-19 di beberapa kota di Tiongkok mendapat reaksi beragam dari warga Tiongkok. Ada yang senang dan ada juga yang merasa khawatir.
 
Dalam beberapa pekan terakhir, aksi unjuk rasa luas terjadi di Tiongkok. Banyak warga Tiongkok merasa geram atas berbagai pembatasan Covid-19 yang dinilai sudah tidak lagi relevan dengan kondisi global.
 
Sebagian besar negara dunia sudah mencoba untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Sementara di Tiongkok, kebijakan "Nol Covid" masih diberlakukan hingga saat ini.
 
"Walau Covid-19 mungkin hanya memicu gejala ringan di tubuh banyak orang, kita jangan sampai lupa bahwa ada yang bisa mengalami gejala berat atau bahkan meninggal dunia," sebut Mary Ramsay, direktur program kesehatan publik dari Agensi Keamanan Kesehatan Inggris.
 
Baca:  WHO Sekali Lagi Ingatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan