Sebuah tank Israel terlihat di dekat perbatasan Lebanon. (AFP)
Sebuah tank Israel terlihat di dekat perbatasan Lebanon. (AFP)

Serangan Israel Tewaskan dan Lukai Jurnalis, Parlemen AS Desak Penyelidikan

Willy Haryono • 23 Oktober 2024 12:36
Washington: Sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Joe Biden untuk membuka penyelidikan independen terkait serangan yang dilakukan Israel tahun lalu terhadap sekelompok jurnalis.
 
Serangan tersebut menewaskan satu jurnalis dan melukai enam lainnya. Salah satu korban adalah Dylan Collins, warga negara AS yang bekerja untuk kantor berita Agence France-Presse (AFP) di Lebanon.
 
Peristiwa terjadi pada 13 Oktober 2023, di mana sebuah tank Israel menembakkan dua peluru ke arah kelompok jurnalis yang sedang meliput di dekat perbatasan Lebanon. Meski jelas-jelas sudah teridentifikasi sebagai pers, tank tersebut melepaskan tembakan berat, termasuk peluru kaliber .50. 

Serangan ini menewaskan jurnalis Reuters, Issam Abdallah, sementara Dylan Collins dan lima jurnalis lainnya terluka. Collins terkena serpihan peluru di wajah, lengan, dan punggungnya ketika berusaha menolong rekannya. Di antara mereka yang terluka adalah Christina Assi, seorang jurnalis yang kehilangan kakinya.
 
Kelompok parlemen, yang dipimpin Senator Vermont Bernie Sanders, Peter Welch, dan Perwakilan Becca Balint, telah menulis surat kepada Kementerian Luar Negeri AS sejak Mei lalu, meminta penyelidikan atas insiden ini. Namun, hingga kini Israel masih melakukan penyelidikan sendiri. 
 
Pada 27 Juni, Kemenlu AS mengatakan bahwa mereka terus berkomunikasi dengan Israel terkait insiden tersebut.
 
Para anggota parlemen menganggap tanggapan tersebut tidak dapat diterima dan menilai serangan ini sebagai tindakan ilegal terhadap warga sipil, termasuk warga negara AS yang terlibat. Mereka menekankan bahwa AS tidak dapat bergantung pada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memastikan pertanggungjawaban.
 
"Sangat jelas bahwa Amerika Serikat tidak dapat bergantung pada pemerintah (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk memastikan pertanggungjawaban atas serangan-serangan ini. Selama bertahun-tahun, otoritas Israel telah gagal menyelidiki atau mempertanggungjawabkan serangan terhadap jurnalis," tulisan Kelompok Parlemen kepada Menteri Luar Negeri AS dan Jaksa Agung dikutip dari Anadolu, Rabu, 23 Oktober 2024.
 
Dalam surat mereka kepada Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Jaksa Agung Merrick Garland, para anggota parlemen menyerukan penyelidikan independen yang transparan oleh Kementerian Kehakiman AS. Mereka menegaskan bahwa pemerintah Netanyahu memiliki catatan buruk dalam menangani kasus-kasus serangan terhadap jurnalis.
 
Hingga saat ini, Israel mengeklaim bahwa penyelidikan atas serangan tersebut sedang berlangsung, tetapi anggota parlemen menyatakan bahwa belum ada saksi yang dihubungi maupun pembaruan hasil investigasi yang diterima. (Angel Rinella)
 
Baca juga:  Serangan Udara Israel Tewaskan Jurnalis Al Jazeera di Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan