Khawatir akan invasi Rusia, Finlandia dan Swedia membatalkan kebijakan non-blok militer mereka selama puluhan tahun dan mendaftar untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Mei tahun lalu.
Namun, Finlandia menghadapi rintangan diplomatik yang lebih sedikit ketimbang Swedia. Helsinki tampaknya akan bergerak maju bahkan sebelum pemilihan umum pada April di Finlandia. Hal ini juga didorong oleh opini publik yang mendukung keanggotaan Finlandia dalam aliansi militer transatlantik.
Kedua negara itu mendapatkan dukungan dari 28 negara anggota NATO, kecuali dua negara tersisa yang belum memberikan dukungan, yakni Hungaria dan khususnya Turki.
Banyak anggota parlemen Finlandia telah mendesak undang-undang yang menegaskan bahwa negara itu menerima syarat-syarat perjanjian NATO untuk disahkan sebelum pemilu pada 2 April mendatang.
Finlandia akan memperdebatkan RUU itu pada Selasa, bertepatan dengan kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang akan bertemu dengan Perdana Menteri Sanna Marin dan Presiden Sauli Niinisto.
“Pemungutan suara direncanakan dilakukan pada Rabu, dan dengan disahkannya RUU tersebut dapat berarti Finlandia bisa bertindak cepat. Bahkan jika ratifikasi dilakukan sebelum pemerintahan baru dibentuk,” laporan dari AFP, Selasa 28 Februari 2023.
Undang-undang tersebut diperkirakan akan disahkan tanpa banyak pertentangan, karena tawaran keanggotaan awal pada bulan Mei, didukung oleh 188 dari 200 anggota parlemen.
Sejauh ini, Finlandia menekankan preferensinya untuk bergabung dengan aliansi bersama dengan Swedia. Namun, beberapa pihak telah menafsirkan RUU tersebut sebagai sinyal bahwa Finlandia siap untuk maju sendiri.
Sementara itu, Turki telah menolak tawaran Finlandia tersebut dengan menuduh Swedia secara khusus menyediakan tempat berlindung yang aman bagi para "teroris", terutama anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, mengatakan pada Senin, bahwa Turki memandang baik tawaran Finlandia.
"Kami dapat memisahkan proses keanggotaan Swedia dan Finlandia," kata Mevlut Cavusoglu.
Sementara Swedia bersimpati dengan posisi Finlandia, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan, bergabungnya Finlandia tanpa Swedia dapat memperumit kerja sama militer yang erat antara negara-negara Nordik. Hal ini karena Swedia dibiarkan sendiri di luar perlindungan NATO. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News