Pertemuan dalam skema bilateral penuh dilakukan Menlu Retno dengan Menlu Palau, Menlu Slovakia, petinggi urusan kemanusiaan PBB Martin Griffith, anggota Kongres Amerika Serikat Eric Swalweel, dan Perdana Menteri serta Menlu Saint Lucia.
Sementara pertemuan dengan skema pull-aside dilakukan Menlu Retno dengan Menteri dari Maldives, Palestina, Deputi Menlu Thailand, Presiden Timor Leste, Menlu Republik Kongo, dan juga Deputi Perdana Menteri Kazakhstan.
Dalam pertemuan dengan Palau, secara khusus Menlu RI membahas kerja sama pembangunan dengan Pasifik, dan Indonesia mengundang Palau untuk hadir dalam KTT Archipelagic and Small Island States (AIS) yang akan dilaksanakan di Bali pada 11 Oktober nanti.
Sementara dengan Slowakia, Menlu RI membahas mengenai percepatan negosiasi Indonesia-EU CEPA. Dengan US Congressman Eric Swalwell, Indonesia menyampaikan apresiasi atas pembentukan Friends of Indonesia Caucus di US Congress. Pertemuan ini merupakan bentuk dukungan Kongres AS terhadap penguatan hubungan kedua negara.
Dengan Saint Lucia, Menlu Retno melakukan penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU), yaitu mengenai pembentukan konsultasi politik dan perjanjian bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas.
Baca juga: Di PBB, Menlu Sebut 63 Persen dari Indikator SDGs Indonesia Telah Tercapai
Perubahan Iklim dan Myanmar
"Isu-isu multilateral yang kita bahas di dalam setiap pembicaraan bilateral antara lain persatuan dan solidaritas Global South, termasuk untuk memperjuangkan hak pembangunan. Kemudian banyak sekali isu terkait perubahan iklim, bagaimana kita bisa bekerja sama untuk menangani isu iklim," tutur Menlu Retno."Dan saya gunakan pertemuan bilateral untuk meminta dukungan pencalonan Indonesia di Dewan HAM untuk 2024 - 2026 yang pemilihannya akan dilakukan pada tanggal 10 Oktober nanti," sambungnya,
Aplikasi keanggotaan Indonesia di OECD juta turut dibahas bersama Slovakia. Sementara dengan Martin Griffiths, Menlu Retno membahas upaya sinergi bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, antara yang berasal dari ASEAN dan PBB.
"Tadi saya sampaikan bahwa AHA Centre sudah dapat masuk memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah yang sangat terdampak konflik, antara lain di Sagaing dan Magwai. Dua daerah itu yang sangat terdampak konflik," ungkap Menlu Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News